Sabtu, 4 Oktober 2025

Home and Garden

Agar Rumah Anda Tidak Jadi Sarang Kuman Penyakit

Hobi pelihara aneka satwa tapi tak ingin rumah jadi sarang kuman dan bakteri penyakit? Inilah kiat rumah sehat.

zoom-inlihat foto Agar Rumah Anda Tidak Jadi Sarang Kuman Penyakit
Istimewa
Rumah sehat steril dari kuman dan bakteri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Rumah adalah tempat berlabuh hati, tetapi juga bisa membuat Anda dan keluarga  bermasalah. Berikut  beberapa perubahan sederhana yang dapat dibuat untuk rumah sehingga lebih sehat ditinggali bersama keluarga.

Hewan Peliharaan
Kita adalah bangsa pecinta hewan peliharaan. Dan, ada sekitar tujuh juta kucing dan enam juta anjing yang menjadi peliharaan di rumah.

Hewan peliharaan meningkatkan kesejahteraan emosional, sayangnya,  juga  dapat membuat  tidak enak badan. Hewan peliharaan dikatakan dapat memperburuk gejala alergi karena mereka memiliki  urin, air liur dan kulit mereka, demikian ditegaskan Lindsey McManus ahli alergi dari Inggris.

Kucing  adalah hewan yang paling sering menyebabkan alergi  pada manusia, tetapi binatang peliharaan apapun sebenarnya dapat menyebabkan masalah alergi. Selain alergi, hewan peliharaan juga dapat membawa salmonella  yang dapat menyebabkan diare dan muntah.

Kucing juga dapat membawa parasit yang menyebabkan toksoplasmosis di kotoran mereka. Ini dapat berbahaya bagi anak-anak dan dapat menyebabkan wanita hamil keguguran.

Solusinya
Lakukan vacuum teratur, dengan mesin yang berfilter high efficiency particulate air (HEPA). Alat ini mampu menyaring ekstrak alergen bahkan yang terkecil di udara.

Sering-sering mencuci bawah permukaan secara teratur dan hilangkan debu debu.

Cegah hewan peliharaan  menjilati wajah Anda, dan pastikan  setiap orang dalam keluarga mencuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan.

Glazur Ganda
Jendela double-glazed  sekarang umum digunakan karena  hemat energi dan membantu menahan dinginnya cuaca. Sayangnya, mereka membentuk semacam segel  terhadap angin dan cuaca namun mengurangi ventilasi.

Keuntungannya,  satu mengurangi jumlah tungau debu rumah(yang merupakan penyebab utama alergi) demikian menurut Dr Adrian Morris, konsultan ahli alergi dari Klinik Surrey Alergi.

Tungau debu rumah berkembang di tempat yang lembab dan hangat serta memiliki tingkat sirkulasi udara yang rendah.

Kondensasi juga dapat  cepat terjadi saat memasak, bernafas, dan mandi. Kelembaban ini memicu  timbulnya jamur yang dapat membuat gejala asma semakin memburuk.

Solusinya

Sesekali bukalah jendela  Anda ketika  berada di rumah untuk menjaga rumah  berventilasi dengan baik.

Jika perlu, berinvestasi dengan  kipas ekstraktor di dapur untuk menghilangkan  uap dan bau masakan. Jika  mandi dengan shower, pastikan  Anda menutup pintu  sehingga uap tidak dapat menerobos  ke seluruh bagian rumah. Dan, buka jendela kamar mandi setelah mandi.

Bahan Kimia di Dapur

Dapur berkilau memang selalu tampak hebat. Tapi  produk pembersih rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan  dan bahkan  sindrom sensitivitas kimia.

Cairan pemutih yang banyak  digunakan untuk mendekontaminasi permukaan dan kamar mandi termasuk di dalamnya. Usai diguanakan, cairan kimia  melepaskan uap iritan yang dapat memperburuk gejala asma.

Banyak produk pembersih aerosol mengandung senyawa organik volatil (VOC) yang digunakan sebagai propelan. VOC dapat menyebabkan sakit kepala, mengantuk dan rasa tidak sehat.

Solusinya

Ada banyak produk alami yang berguna menjaga rumah tetap bersih dan berbau segar. Lindsey McManus menyarankan menggunakan soda bikarbonat sebagai pembersih abrasif.

Bahan ini  juga dapat menjadi penyegar udara  alami, caranya dengan mencampur bersama air dan beberapa tetes minyak esensial. Memasukkannya ke dalam sprayer tanaman dan semprotkan sekeliling ruangan.

Cuka  juga dapat digunakan untuk membersihkan jendela dan permukaan  dan jus lemon dapat menghilangkan noda di permukaan.

Selimut Bulu

Banyak orang percaya, alergi dapat dipicu dari bulu di bantal dan selimut. Sayangnya, mereka tidak dapat menyalahkan penyebab sebenarnya.

"Alergi bulu  sebenarnya adalah kasus yang jarang terjadi, " ungkap Dr Harry Morrow Brown, spesialis alergi dan pengobatan pernapasan dari ruang konsultasi  Highfield House, Derby.

"Dalam kebanyakan kasus, justru tungau debu rumah pada bulu yang menyebabkan gejala," katanya lagi.

Solusinya

Saran yang umum, ganti bantal tidur bulu  dengan non-bulu sebagai alternatif.

Namun, sebuah studi baru-baru ini membandingkan berbagai jenis tempat tidur, termasuk busa bulu dan serat sintetis, dan ditemukan  jika  tungau debu rumah menyebabkan masalah setidaknya dalam bulu.

"Kami  sarankan Anda menggunakan sarung bantal katun berkualitas tinggi. Dengan tenunan yang padat  sehingga alergen tidak dapat datang menerobos," kata Dr Brown.

Botol Bayi

Beberapa dugaan menyebutkan botol plastik keras bayi mengandung bahan kimia Bisphenol A (BPA), yang  dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat dan payudara.

BPA juga ditemukan dalam berbagai macam produk plastik lainnya, termasuk komputer lap top dan peralatan makan atas meja.

The Food Standards Agency di Inggris mengatakan bahwa mungkin saja BPA dapat mempengaruhi sistem hormon dalam tubuh manusia. Tapi tidak ada bukti  hal itu menyebabkan kerugian pada manusia.

Solusinya

Jika Anda khawatir, beralih saja ke botol plastik yang tidak mengandung BPA, atau botol kaca. Cara lain, jangan mengisi botol bayi  dengan air mendidih karena ada bukti bahwa ini dapat membuat BPA meleleh dari plastik dan masuk ke cairan.

Selain itu, buang botol lama atau usang yang dapat melelehkan BPA. Aturan praktisnya,  jangan menyimpan botol plastik lebih dari enam bulan. (Laili / dari berbagai sumber)

Baca artikel menarik lainnya

Sumber: Tabloidnova.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved