Pendekatan Ecosophy Perlu untuk Konservasi Alam
Menandai kiprahnya ke ke-50 tahun di Indonesia, WWF meluncurkan buku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menandai kiprahnya ke ke-50 tahun di Indonesia, WWF meluncurkan buku “Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Pendekatan Ecosophy bagi Penyelamatan Bumi” ditulis oleh pakar konservasi keanekaragaman hayati Prof. Dr. Ir Hadi Alikodra MS yang juga Guru Besar di Institut Pertanian Bogor dan Penasehat Senior WWF Indonesia.
“Isi buku ini mengangkat tiga dimensi ecosophy, suatu pendekatan yang mengintegrasikan dimensi intelektual, dimensi spiritual, dan dimensi emosional," kata Prof. Alikodra di Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Dimensi intelektual berarti, umat manusia diminta secara terus menerus mempelajari, meneliti, memahami dan menghargai alam lingkungannya. Dimensi spiritual berarti mempercayai bahwa SDA diciptakan oleh Tuhan perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya karena berfungsi untuk mendukung kehidupan manusia.
Sedangkan dimensi emosional menurutnya bermakna dalam membentuk manusia beretika dan bermoral bagi terjaminnya kualitas hidup manusia dari generasi ke generasi.
Dr. Efransjah CEO WWF Indonesia, yang juga merupakan editor buku ini menyatakan sudah waktunya kita mengisi kebutuhan bahan bacaan berbahasa Indonesia tentang konservasi SDA dan lingkungan yang masih sangat langka.
"Semoga buku ini dapat menggugah kesadaran dan mendorong akhlak manusia agar lebih mulia dalam mengelola amanah dan anugerah Sang Pencipta," katanya.
Sebelum diterbitkan, buku ini juga telah mengalami ujicoba dan dibahas dalam mata ajaran di berbagai universitas, antara lain di Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, UNSIL-Tasikmalaya, UIN-Jakarta, USU-Medan, serta UNSOED-Purwokerto.
Ditulis selama periode 12 tahun, buku yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press ini juga sangat tepat untuk dibaca, difahami dan diimplemantasikan oleh para birokrat, akademisi, pegiat lingkungan, para ulama, pengusaha, dan masyarakat luas.
Nadine Zamira Miss Indonesia Earth 2009 dan Konsultan Komunikasi Lingkungan (LeafPlus) menyatakan buku ini mengajak kita untuk percaya bahwa upaya melestarikan lingkungan tanpa diikuti dengan basis etika dan moral konservasi tidak akan optimal dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan secara keseluruhan.
"Pendekatan ini harus diaplikasikan pelaku konservasi maupun dalam cara mengkomunikasikan pesan-pesan dan isu lingkungan kepada khalayak umum agar mereka tergerak untuk bertindak,” tuturnya.