Senin, 29 September 2025
Tujuan Terkait

BPS Catat Kesejahteraan Petani Meningkat di Agustus 2025, Daya Beli dan Produktivitas Menguat

Kenaikan NTP Agustus 2025 jadi sinyal positif: daya beli petani naik, produktivitas dan ketahanan pangan makin kuat.

Editor: Content Writer
Istimewa
KESEJAHTERAAN PETANI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pandangan mengenai upaya peningkatan ketahanan pangan nasional. Ia menekankan perlunya strategi bersama untuk memperkuat produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik capaian sektor pertanian yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2025 mencapai 123,57, atau naik 0,76 persen dibandingkan Juli 2025 yang sebesar 122,64. 

Peningkatan ini tidak hanya menjadi sinyal positif bagi kesejahteraan petani melalui peningkatan daya beli, tetapi juga memperkuat optimisme terhadap stabilitas pangan nasional.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa kenaikan NTP didorong oleh meningkatnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,84 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang hanya 0,08 persen. Komoditas utama penyumbang meningkatnya harga yang diterima petani adalah gabah, kelapa sawit, jagung, dan bawang merah.

Pudji menambahkan, jika dilihat lebih rinci, subsektor tanaman pangan mencatat kenaikan NTP tertinggi dengan 2,40 persen, diikuti subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 1,24 persen, serta subsektor perikanan yang meningkat 0,78 persen.

“NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” ujar Pudji dalam keterangan pers, Senin (1/9/2025).

Dari 38 provinsi, sebanyak 26 provinsi tercatat mengalami kenaikan NTP. Provinsi Bengkulu menjadi daerah dengan kenaikan tertinggi sebesar 3,89 persen, didorong lonjakan subsektor perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit yang naik hingga 7,29 persen.

Baca juga: Mentan Amran Ulurkan Santunan untuk Keluarga Korban Kebakaran Gedung DPRD Makassar

Indikator Daya Beli Menguat 

Menanggapi pencapaian tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan optimisme bahwa tren positif ini menjadi sinyal kuat bagi ketahanan pangan nasional.

“Kenaikan NTP menunjukkan bahwa daya beli petani terus membaik. Angka tersebut menandakan petani memiliki surplus, di mana nilai produksi yang diterima lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan,” ujar Mentan Amran. 

Mentan Amran menambahkan, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja bersama antara pemerintah, petani, dan berbagai pemangku kepentingan. Program-program strategis Kementan mulai dari percepatan tanam dan panen raya di berbagai daerah, penyediaan pupuk bersubsidi, penguatan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga pemanfaatan benih unggul dan mekanisasi pertanian, menjadi faktor pendorong meningkatnya produktivitas sekaligus daya saing petani.

Dengan NTP yang terus menguat, petani tidak hanya berperan sebagai produsen pangan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi nasional.

“Kementan akan terus memastikan setiap rupiah hasil panen yang diterima petani memberikan nilai tambah nyata bagi kesejahteraan mereka,” tegas Mentan Amran.

Ia menegaskan, peningkatan NTP menjadi bukti bahwa petani Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga semakin percaya diri menghadapi musim tanam berikutnya.

“Kami akan terus menjaga tren positif ini. Inilah misi besar Kementan untuk mewujudkan kedaulatan pangan sekaligus meningkatkan kualitas hidup petani Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga: Titik Soeharto Tekankan Persoalan Harga Beras Ada di Bapanas, Bukan Kewenangan Kementan

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan