Kunjungi SRMA 10 Jakarta Selatan, Sri Mulyani Puji Konsep Sekolah Rakyat

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati didampingi Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (9/8/2025). 

Dalam kunjungannya, Menkeu Sri Mulyani menyapa dan bertemu secara langsung para siswa dan guru SRMA 10 Jakarta Selatan. Terdapat 100 siswa yang terbagi ke dalam 4 Rombongan Belajar (Rombel).

Ia meninjau ruangan asrama, aula, serta ruang kelas. Kedatangan Menkeu Sri Mulyani langsung disambut dengan semangat oleh para siswa dengan yel-yel dan tarian tradisional.

Beberapa siswa yang tengah berolahraga bulu tangkis juga tidak luput dari pantauan. Dengan sigap, Menkeu Sri Mulyani langsung mengambil raket dan masuk ke lapangan ikut bermain.

Selepas, berolahraga bersama siswa, kunjungan dilanjutkan dengan meninjau kamar asrama. Sri Mulyani tampak duduk di meja belajar siswa dan mulai menulis di buku siswa, tulisannya rapi seperti kata Presiden Prabowo beberapa waktu lalu saat rapat di Istana.

Dari asrama, Sri Mulyani lantas melihat latihan paduan suara. Tanpa canggung Sri Mulyani menjadi Dirigen dadakan. Usai dari paduan suara, kunjungan dilanjutkan dengan melihat kelas dan ikut makan siang bersama para siswa.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Subulussalam Aceh Siap Beroperasi September 2025

Sri Mulyani menjelaskan Sekolah Rakyat merupakan ide dan gagasan Presiden Prabowo yang melihat banyak anak-anak terutama dari keluarga yang rentan dan miskin. Ia menjelaskan bagaimana caranya supaya anak-anak ini tidak terperangkap dalam siklus kemiskinan antar-generasi.

"Sehingga Presiden meminta para Menteri, gimana kalau anak-anak ini dimasukkan dalam sekolah yang baik, tidak hanya cukup tapi sangat baik, diasramakan, dan kemudian diberikan berbagai kegiatan, fasilitas, dan belajar," jelasnya.

Sri Mulyani merasa senang bisa melihat siswa di SRMA 10 Jakarta Selatan yang memiliki kepercayaan diri dan kembali mempunyai harapan setelah mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat. 

"Tadi senang sekali lihat anak-anak ya, memiliki confidence bahwa mereka memiliki harapan yang tadinya mungkin harapan redup atau tidak ada. Dan itu kemudian diterjemahkan oleh Pak Menteri Sosial dalam sebuah ide konsep mengenai sekolah rakyat, di mana anak-anak dari keluarga tidak mampu dimasukkan, diasramakan, dan diberikan kegiatan baik kurikuler maupun non-kurikuler," tuturnya.

Ia mengapresiasi banyaknya aktivitas ektrakurikuler siswa. Dengan padatnya aktivitas, maka akan membantu membangun karakter siswa. Sekolah Rakyat juga membantu siswa bersosialisasi dengan bertemu teman-teman baru yang salimg mendukung ke arah positif.

"Saya rasa itu yang memang diharapkan oleh Bapak Presiden. Tadi disampaikan, ini kan banyak fasilitas yang menggunakan gedung dan fasilitas yang ada dari Kementerian Sosial, seperti tempat ini. Kalau lokasi maupun fasilitas tentu baik, karena memang ini sudah sering digunakan untuk pelatihan," urainya.

Baca juga: Ketua DPD RI: Sekolah Rakyat Implementasi Asta Cita, Harus Jadi Tulang Punggung SDM Indonesia

Sri Mulyani juga menyoroti siswa yang bisa hidup rukun dan menerapkan toleransi beragama. "Aktivitas dari jam 4 pagi mereka bangun, sholat subuh bersama untuk yang muslim. Ada tadi yang non-muslim satu di sini, yang semuanya juga memberikan suatu suasana untuk bertoleransi," terangnya.

Sekolah Rakyat menjadi program prioritas Presiden Prabowo. Kemensos selaku penanggungjawab operasional didukung oleh berbagai Kementerian dan Lembaga serta pemerintah daerah dalam program ini.

"Jadi Presiden sangat menghargai effort dari Pak Menteri Sosial. Beliau memimpin program ini dan bekerja sama dengan menteri-menteri yang lain, itu hal yang positif dari beliau," kata Sri Mulyani.

Momen hangat ini ditutup dengan makan siang bersama. Menkeu Sri Mulyani, Gus Ipul, bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono makan siang dengan para siswa. Tidak ada jarak, mereka duduk, makan, dan berbincang bersama.