Senin, 29 September 2025
Tujuan Terkait

Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan dan Akses Pendidikan untuk Ely

Kementerian Sosial terus mendampingi proses persiapan Sekolah Rakyat dengan mengadakan dialog bersama para penerima manfaat.

Editor: Content Writer
dok. Kemensos
SEKOLAH RAKYAT - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengunjungi rumah calon siswa sekolah rakyat, Ely Nur Laela (15), di Desa Jogomulyo, Kecamatan Tempuran, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025). Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo untuk memutus transmisi kemiskinan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Sosial terus mendampingi proses persiapan Sekolah Rakyat dengan mengadakan dialog bersama para penerima manfaat.

Rencananya, Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada Juli 2025. Salah satu lokasi sekolah ini berada di Sentra Antasena, Magelang, Jawa Tengah.

Untuk jenjang SMA, tercatat ada 150 anak yang mendaftar. Setelah melalui proses seleksi, sebanyak 50 siswa terpilih untuk mengisi dua rombongan belajar (rombel), yang terdiri atas 22 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan.

Salah satu penerima manfaat program Sekolah Rakyat ini ialah Endang Ristiningsih (53). Perempuan yang berstatus ibu tunggal ini menghidupi anaknya, Ely Nur Laela (15) dari hasil berjualan keripik pisang.

“Alhamdulillah, kemudian Pak Prabowo bikin Sekolah Rakyat. Ini memang dikhususkan untuk keluarga yang kurang mampu seperti Bu Endang dan Ely. Program ini penting untuk memotong rantai kemiskinan dan membangun harapan,” kata Wamensos Agus Jabo Priyono saat kunjungan ke rumah Endang, Rabu (4/6/2025).

Penghasilan Endang dari berjualan dan buruh harian lepas sekitar Rp900 ribu per bulan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari bagi tiga anaknya.

Tak ayal, sang anak Ely sempat kehilangan semangat melanjutkan sekolah setelah lulus SMP, hingga Sekolah Rakyat membuka kembali peluang pendidikan baginya.

Kondisi rumah Endang dan Ely di Dusun Gunungsari Kulon, Desa Jogomulyo, Kecamatan Tempuran seluas 42 meter persegi cukup memprihatinkan. Atapnya lapuk dan bocor.

Keluarga ini pun tercatat dalam desil 3 Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sehingga Ely dinilai layak menerima bantuan karena kondisinya serta menunjukkan komitmen kuat untuk melanjutkan pendidikan. 

"Kamu harus bangga sama ibumu, walaupun hanya jual kripik, bekerja keras untuk menghidupi anaknya. Harus menghormati orang tua. Jangan merasa rendah diri, ya. Negara akan memfasilitasi apa yang menjadi keinginan Ely," kata Wamensos Agus Jabo memotivasi.

Baca juga: Hanya untuk Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem, Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Dikawal Bersama

Selain menyediakan akses pendidikan, Kementerian Sosial turut menyalurkan bantuan kebutuhan pokok seperti sembako, perlengkapan kebersihan diri, kasur, selimut, makanan bergizi, serta program pemberdayaan untuk orang tua siswa Sekolah Rakyat.

"Anaknya disekolahkan. Orang tuanya diurus. Termasuk rumah-rumah yang perlu diperbaiki kita pikirkan," kata Wamensos Agus Jabo.

Mendengar hal tersebut Endang pun bersyukur. “Yang tadinya tidak semangat, sekarang saya ingin menyekolahkan anak saya. Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo atas adanya Sekolah Rakyat ini,” ucapnya haru.

Senada dengan ibunya, Ely bersyukur dan berharap setelah lulus Sekolah Rakyat dapat mewujudkan cita-citanya. 

"Setelah lulus di Sekolah Rakyat, saya bercita-cita sebagai prajurit TNI Angkatan Udara," kata Ely dengan mata berkaca-kaca. 

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan