Senin, 6 Oktober 2025

Kontestasi Pemilu 2024 Semakin Dekat, Bamsoet Tetap Ajak Investor Asing Tanamkan Modal di Indonesia

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak para investor asing untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia sekalipun Pilpres 2024 akan berlangsung.

Editor: Content Writer
Istimewa
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima jajaran Citic Environment Investment Group Co., Ltd, di Jakarta, Selasa (24/10/23). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak para investor asing untuk tetap menanamkan modalnya di Indonesia sekalipun kontestasi Pilpres 2024 segera berlangsung.

Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, diyakini Bamsoet tidak membuat kondusifitas bangsa terganggu. Situasi politik di Indonesia tetap kondusif dan pro terhadap investasi.

"Tiga pasang Capres-Cawapres, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mereka semua saling bersahabat. Sehingga Pilpres 2024 tidak ubahnya seperti pertandingan persahabatan. Begitupun dengan partai politik yang kini sudah semakin dewasa dalam berpolitik. Kita sudah melewati Pemilu 2019 yang cukup keras yang mengajarkan bahwa politik tidak boleh lagi mengorbankan persaudaraan kebangsaan. Karenanya, Pemilu 2024 nanti diprediksi berjalan aman, nyaman, lancar dan tidak menimbulkan kegaduhan yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas perekonomian," ujar Bamsoet usai menerima jajaran Citic Environment Investment Group Co., Ltd, di Jakarta, Selasa (24/10/23).

Baca juga: Terima Pengurus Pemuda Panca Marga, Bamsoet: Desakan Amandemen ke-5 Semakin Kuat

Bamsoet juga mengapresiasi hadirnya Citic Group yang berinvestasi di Indonesia. Salah satunya melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Danareksa terkait pengolahan limbah menjadi air bersih pada kawasan industri dalam portofolio Holding Danareksa. Citic Group memiliki pengalaman dalam mengelola air bersih di berbagai kawasan industri. Antara lain pada kawasan industri Chaonan Textile Printing and Dyeing Industrial Park, di Kota Guangzhou.

Investasi penyediaan air bersih di Indonesia terbuka lebar. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015, serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 19 Tahun 2016, dibuka peluang investor untuk melakukan kerja sama berupa investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan penyelenggaraan infrastruktur air minum yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja.

Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Terima Penghargaan Automotive Lifetime Achievement dari International Stuntman

"Terlebih pada tahun 2024 nanti, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah perhelatan World Water Forum 2024. Dalam kick-off meeting Februari 2023 lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan bahwa konservasi air dan ketersediaan air bersih harus menjadi prioritas," jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini juga menambahkan, data Kementerian PUPR tahun 2022 menunjukkan tingkat kebocoran air (non revenue water/ NRW) di Indonesia sebesar 33,72 persen. Artinya ada 1,7 miliar meter kubik air terbuang dalam 1 tahun, berakibat pada hilangnya potensi pendapatan sebesar Rp9,6 triliun per tahun. Sedangkan secara kualitas, kebocoran pipa membuka potensi kontaminasi mikrobiologi dan fisik masuk ke pipa pelanggan.

Baca juga: Dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, HNW Ingatkan Pentingnya Sejarah kepada Generasi Muda

Bahkan data dari Kementerian PUPR mencatat, layanan perpipaan di Indonesia masih rendah di angka 21,69 persen. Sehingga peluang penyediaan air bersih terbuka lebar. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved