Raih Penghargaan Lingkungan Dari GCI, Yandri Susanto Ajak Anak Bangsa Selamatkan Lingkungan
Green Climate International (GCI) beri penghargaan kepada Yandri Susanto atas kepeduliannya terhadap isu lingkungan hidup yang telah dilakukan.
"Saya meminta dan memanggil kepada seluruh anak bangsa untuk satu nafas, gerakan, dan jiwa bahwa sejatinya lingkungan itu harus diselamatkan. Lingkungan yang ada ditegaskan bukan untuk kita porak-porandakan, ” tegasnya.
Diingatkan bila kita menyelamatkan lingkungan sejatinya kita menyelamatkan diri kita sendiri. “Kalau kita berkhidmat untuk menyelamatkan lingkungan sejatinya menyelamatkan jiwa kita sendiri,” tuturnya.
Kedatangan GCI ke Indonesia dikatakan sangat tepat. Ia berharap organisasi ini bisa bekerja sama dengan Pemerintah, Lembaga negara, LSM, dan pihak-pihak yang peduli pada lingkungan hidup.
"Saya harap demikian sebab cita-cita kita bagaimana menekan laju kerusakan lingkungan bisa terjadi,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan bersama dengan GCI kita recovery lingkungan yang sudah rusak, dikembalikan ke fungsinya. Bila tidak ada orang yang peduli untuk perbaikan, maka dunia akan menuju ke kegelapan.
“Maka sekali lagi saya berterima kasih kepada GCI yang punya kepedulian yang luar biasa,” ujarnya.
Yandri Susanto mengatakan tidak ada alasan kalau pemerintah Indonesia tidak mendukung GCI. Kita malah harus berterima kasih kepadanya sebab sudah disadarkan akan arti penting lingkungan hidup.
“Saya doakan semoga GCI menjadi organisasi favorit di dunia,” harapnya.
Ia siap mendukung GCI dan sepakat dengan program-program yang ada. Program yang ada bisa disinergikan dengan MPR sebab terkait isu lingkungan, orang yang benar-benar pancasilais adalah orang-orang yang tidak merusak lingkungan, tidak merusak harmonisasi alam.
“Di UUD NRI Tahun 1945 pun juga banyak pasal dan ayat yang mengatur isu lingkungan. Jadi masalah lingkungan cocok dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Kalau lingkungan terselamatkan, manusia akan selamat sehingga hal demikian menunjukan sudah benar dalam membangun bangsa dan negara,” tambahnya.
Menurut Fahad, GCI dibentuk untuk mendukung kelestarian lingkungan hidup di dunia. Diakui kerusakan lingkungan hidup yang ada sudah demikian parah. Untuk itu GCI bergerak agar bagaimana masalah recovery hutan, air, dan yang lainnya bisa tercipta.
Dirinya senang ketika pemerintah tengah membangun green energy, mobil listrik, dan langkah-langkah penyelamatan lainnya yang semuannya bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan polusi.
GCI datang ke Indonesia untuk mencari dukungan sebab negara ini saat ini memiliki peran yang penting dalam percaturan dunia. Dukungan dari Indonesia disebut sangat strategis. “Indonesia wilayahnya sangat luas sehingga peran yang ada sangat dibutuhkan dunia,” paparnya.
Kepada Yandri Susanto, GCI menyampaikan pesan akan datangnya bahaya kerusakan lingkungan yang disebabkan polusi. Polusi yang ada disebut tidak hanya menyebakan udara tercemar namun juga sudah memberi dampak pada kematian bayi.
“Untuk itu kunjungan GCI mohon didukung dan di-support,” ujarnya.
GCI pun siap membantu pemerintah dan orang-orang Indonesia yang ingin membangun jaringan dan kerja sama dengan pihak-pihak yang peduli lingkungan di Eropa.
Dikatakan, penghargaan yang diberikan kepada Yandri Susanto sebab beliau peduli pada masalah lingkungan dan menyatakan siap untuk membantu GCI.(*)
Kementerian Lingkungan Hidup Ungkap Temuan Dugaan Pencemaran di DAS Brantas |
![]() |
---|
Demo di Jakarta Hasilkan 120 Meter Kubik Sampah. dari Botol Plastik Sampai Batu dan Bambu |
![]() |
---|
Indonesia Tawarkan 533 Juta Ton Karbon Lama di COP30 Brasil, Norwegia dan Jepang Tertarik |
![]() |
---|
Target 100 Persen Sampah Terkendali Tahun 2029, Sistem Open Dumping di TPA Bakal Dilarang |
![]() |
---|
Briptu TG, Anggota Brimob Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Wartawan di Serang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.