Jumat, 3 Oktober 2025

Tinjau PLBN Motaain, Menpar Dorong Atambua Terus Kembangkan Crossborder Tourism

Menpar Arief Yahya akan hadir di sejumlah event. Tujuannya untuk meningkatkan wisata perbatasan (crossborder tourism).

Editor: Content Writer

Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan dua hari kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tepatnya ke Kabupaten Belu, Kota Atambua, Kamis (4/10) hingga Jumat (5/10).

Menpar Arief Yahya akan hadir di sejumlah event. Tujuannya untuk meningkatkan wisata perbatasan (crossborder tourism). Goalnya, untuk mencapai target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) di 2018 dan 20 juta wisman di 2019.

Di hari pertama, Kamis (4/10), Menpar Arief Yahya meninjau pos lintas batas Motaain. PLBN ini menjadi salah satu pintu masuk (perbatasan) wisatawan dari Timor Leste.

Beliau didampingi Bupati Belu Willybrodus Lay, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Jelamu, serta sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata. Seperti Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran 1 Ni Wayan Giri Adnyani, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran 1 Regional III Ricky Fauzi dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti,

PLBN ini merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari daerah terluar. Menpar Arief Yahya juga melihat bagaimana layanan imigrasi dan bea cukai yang baik terhadap wisatawan dari Timor Leste masuk ke Indonesia. Menurutnya, keberadaan PLBN Motaain dan layanannya yang baik sangat penting dalam mengembangkan wisata perbatasan.

"Kesan pertama saya ketika sampai di Pos Lintas Batas Negara ini adalah keren sekali. Jadi benar bahwa kita memiliki kebanggaan atas kedaulatan bangsa Indonesia," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Ia mengatakan, pariwisata perbatasan atau border tourism jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang dengan border tourism.

Seperti Prancis yang setiap tahunnya mencapai 80 juta atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh wisatawan perbatasan (border tourism) yang baik.

Karena itu Kemenpar terus mengembangkan pariwisata perbatasan yang saat ini baru memberikan kontribusi sebesar 18 persen di Indonesia.

"Pariwisata perbatasan saat ini yang berjalan baru ada di Kepri (Kepulauan Riau) dan berhasil. Tapi kenapa hanya di Kepri? Padahal kita punya banyak titik sentuh dengan negara lain seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan di NTT, khususnya di Belu atau Atambua ini," ujar Arief Yahya.

Khusus di Atambua, Menpar melihat dengan adanya PLBN Motaain yang begitu baik, maka faktor aksesibilitas sudah tidak ada kendala. Yang perlu didorong adalah menghadirkan atraksi agar dapat menarik minat besar wisatawan, khususnya wisatawan dari Timor Leste.

Salah satu atraksi yang bisa dibuat adalah menawarkan wisata belanja kepada wisatawan dari Timor Leste dengan barang-barang yang lebih lengkap atau juga lebih murah dari yang ada di Timor Leste. Lokasi yang bisa dijadikan kawasan wisata belanja adalah di area atau kawasan PLBN Motaain itu sendiri.

Seperti halnya yang ada di Bandara Changi Singapura, dimana sedari awal bandara tersebut dibuat tidak hanya sebagai pintu masuk wisatawan melalui udara, tapi juga sebagai destinasi wisata. Maka tidak heran jika masyarakat Singapura banyak membawa anak dan keluarganya untuk jalan-jalan di akhir pekan.

"Sekali kita disini lebih lengkap, maka orang Timor Leste akan selalu belanja disini. Saya yakin disini juga bisa jadi atraksi wisata untuk akhir pekan. Tidak hanya dari Timor Leste tapi juga dari Belu. Semakin banyak crowd yang datang dari dua negara maka akan semakin bagus. Jadikanlah pasar itu hidup disini, dan itu akan menjadi daya tarik tersendiri untuk tetangga sebelah," kata Menpar.

Menpar juga mendorong agar event-event besar digelar di Atambua untuk bisa menarik kunjungan wisatawan. Mulai dari event musik, budaya, ataupun event-event yang memaksimalkan potensi sumber daya alam atau keindahan alam yang ada di Atambua, dan NTT pada umumnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved