Program Makan Bergizi Gratis
Ribuan Anak Keracunan MBG, Dekan FKUI Soroti Cara Olah & Simpan Makanan yang Picu Kontaminasi Kuman
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyoroti kasus keracunan MBG bisa terjadi karena lemahnya kontrol di tahap penyimpanan.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
lihat foto
tribunnews.com/Aisyah
DUGAAN PEMICU KERACUNAN MBG - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). Ia membeberkan di mana saja risiko kontaminasi makanan bergizi gratis (MBG) bisa terjadi.
Makanan harus melalui proses panjang mulai dari pengolahan, penyimpanan, hingga pengiriman ke sekolah-sekolah.
Jika satu saja tahap lalai, risiko kontaminasi meningkat drastis.
Air yang digunakan untuk memasak maupun mencuci bahan makanan juga bisa menjadi sumber masalah.
Padahal, air yang tidak higienis dapat membawa kuman berbahaya yang akhirnya mencemari seluruh produk makanan.
Keracunan makanan bukan hanya menyebabkan gejala sementara, tetapi juga bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Anak-anak, dengan sistem imun yang masih berkembang, menjadi kelompok paling rentan.
Diare parah akibat keracunan bisa menyebabkan dehidrasi serius yang berujung pada komplikasi kesehatan jangka panjang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.