Sabtu, 4 Oktober 2025

Mengenal Digital Subtraction Angiography, Teknologi untuk Melihat Jalur Macet di Pembuluh Darah Otak

Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. 

|
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
ILUSTRASI STROKE - Gambar ini dibuat menggunakan AI, Senin (8/9/2025). Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia dan  pemeriksaan Digital Subtraction Angiography (DSA) kini hadir sebagai solusi  melihat aliran darah di otak secara real-time, layaknya memantau jalur lalu lintas yang macet  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. 

Gejala awalnya kerap berupa pusing mendadak, wajah baal, tangan lemas, atau bicara pelo.

Sayangnya, tidak semua kelainan pembuluh darah otak bisa terlihat jelas melalui CT Scan atau MRI.

Untuk itu, pemeriksaan Digital Subtraction Angiography (DSA) kini hadir sebagai solusi.

Baca juga: Sering Sakit Kepala Hebat, Disarankan Pakai Teknologi DSA untuk Deteksi Dini Stroke

Teknologi ini memungkinkan dokter melihat aliran darah di otak secara real-time, layaknya memantau jalur lalu lintas yang macet.

“DSA membantu kami mendeteksi penyempitan, sumbatan, atau aneurisma yang tidak selalu tampak di pemeriksaan lain,” jelas dr. Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), Dokter Spesialis Radiologi, Konsultan Radiologi Intervensi di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Senin (8/9/2025).

DSA merupakan pemeriksaan pembuluh darah menggunakan sinar-X dengan bantuan zat kontras.

Zat ini disuntikkan melalui kateter, kemudian kamera merekam aliran darah secara langsung.

"Hasil gambar yang ditampilkan hanya pembuluh darah, sehingga memudahkan dokter menilai kondisinya dengan detail," katanya.

Jika dibandingkan, CT Scan lebih cocok untuk melihat struktur otak dan tulang, sedangkan MRI unggul dalam memeriksa jaringan lunak.

Namun, DSA disebut sebagai gold standard karena mampu menampilkan aliran darah otak secara lebih presisi.

Siapa yang Perlu Menjalani DSA?

Pemeriksaan ini biasanya disarankan bagi pasien dengan: Gejala stroke (lemas sebelah, bicara pelo); riwayat stroke berulang.

Kecurigaan kelainan pembuluh darah dari CT/MRI; migrain atau pusing berkepanjangan dan pandangan kabur mendadak. (Eko Sutriyanto)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved