Selasa, 7 Oktober 2025

Pemantauan Antibiotik Harus Ekstra Ketat Cegah Resistensi Antimikroba 

Melalui edukasi Antimicrobial Stewardship (AMS), penggunaan antibiotik diharapkan dapat lebih tepat sasaran baik

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
KOLABORASI- Innoquest Laboratorium bersama Royal Progress Hospital menghadirkan Continuing Medical Education (CME) yang kedua untuk internal dan eksternal dengan tema “Behind Every Prescription: The Power of Antimicrobial Stewardship' di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Resistensi antimikroba (AMR) saat ini menjadi salah satu ancaman kesehatan global terbesar.

Resistensi antimikroba adalah kondisi ketika mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit, menjadi kebal atau tidak lagi merespons obat antimikroba (misalnya antibiotik atau antijamur) yang sebelumnya efektif mengobati infeksi.

Melalui edukasi Antimicrobial Stewardship (AMS), penggunaan antibiotik diharapkan dapat lebih tepat sasaran baik dalam pemilihan jenis, dosis, maupun durasi—berdasarkan hasil diagnostik laboratorium yang presisi.

Kolaborasi Innoquest Laboratorium dengan Royal Progress Hospital menghadirkan teknologi diagnostik global mendukung dokter dalam mengambil keputusan pengobatan berbasis data yang akurat.

Yosua Gunawan selaku Chief Operating Officer Innoquest Indonesia mengatakan kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang menghadirkan harapan baru bagi pasien melalui diagnosis yang lebih tepat dan hasil klinis yang lebih baik

“Lebih dari tiga dekade pengalaman Pathology Asia Holdings di Asia Tenggara menjadi modal utama kami untuk menghadirkan laboratorium berkelas dunia di Indonesia," kata Yosua dalam acara Continuing Medical Education (CME) dengan tema “Behind Every Prescription: The Power of Antimicrobial Stewardship belum lama ini.

Baca juga: Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Global, Indonesia Ambil Peran Strategis

Dalam kesempatan yang sama, Derice Sumantri selaku Direktur PT Royal Progress dan CEO Progress Healthcare, mengatakan sebagai rumah sakit yang telah melayani pasien sejak 1991 selama lebih dari 33 tahun, kolaborasi dengan Innoquest adalah sebagian dari komitmen terhadap keselamatan pasien berstandar internasional.  

Dengan demikian, pelayanan RS Royal Progress tetap menjaga kualitas ketepatan diagnosa dan berkomit terus meningkatkan kualitas pelayanan.

Derice Sumantri mengatakan dengan adanya laboratorium berstandar internasional, pihaknya dapat memberikan hasil lebih cepat, tepat dan ‘accountable’.  

"Langkah ini tentunya untuk mendukung program nasional Kementerian Kesehatan untuk menanggulangi resistensi antimikroba yang tentunya penting dilengkapi melalui edukasi dan akses ke layanan kesehatan global,” kata dia.

Seminar ini menghadirkan para pakar terkemuka, di antaranya Prof. Dr. dr. Rianto Setiadudy, Sp.FK (Farmakologi Klinik), Dr. dr. Latre Buntaran, Sp.MK(K) (Mikrobiologi Klinik), Prof. Dr. dr. Amir Sjarifuddin Madjid, Sp.An-KIC (Intensive Care), serta dr. Adeline Intan Pratiwi Pasaribu, Sp.PD (penyakit dalam).

Para pembicara sepakat bahwa keberhasilan AMS membutuhkan pendekatan komprehensif dengan kesimpulan dari masing-masing pembicara sebagai berikut:

1.       Prof. DR. dr. Rianto Setiadudy, SpFK(K) menekankan bahwa Antibiotic Stewardship pada dasarnya adalah cara mengatur penggunaan antibiotik agar tepat sasaran—baik jenis, dosis, maupun durasinya. Dengan begitu, antibiotik tetap efektif melawan penyakit dan risiko resistensi bisa ditekan.

2.       Dr. dr. Latre Buntaran, Sp.MK(K) menyampaikan bahwa resistensi kuman tidak bisa dicegah hanya dengan tindakan dokter saja. Rumah sakit perlu punya strategi yang menyeluruh—mulai dari edukasi tenaga medis, aturan kebijakan, hingga pemantauan data resistensi di lapangan.”

3.       Prof. DR. dr. Amir S. Madjid, SpAn-KIC menegaskan bahwa ICU adalah area paling rawan terjadinya resistensi. Karena itu, pemantauan antibiotik di ICU harus ekstra ketat dan melibatkan banyak pihak. Tim yang terdiri dari dokter, perawat, farmasis, dan mikrobiolog perlu bekerja bersama agar terapi pasien kritis tetap aman dan efektif'.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved