Minggu, 5 Oktober 2025

Kejadian Kelainan Organ Reproduksi pada Bayi Bisa Berdampak Hingga Dewasa, Ini Penjelasan Dokter

Ternyata kelainan alat kelamin tidak jarang berhubungan dengan kelainan organ lain terutama saluran kemih dan ginjal. Kondisi ini bisa bikin kepanikan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
Freepik
GANGGUAN ORGAN REPRODUKSI BAYI - Tidak semua bayi lahir dengan kondisi alat kelamin yang sempurna. Beberapa diantaranya dilahirkan dengan kelainan genital yang ternyata sudah terbentuk sejak masih di dalam kandungan. Meski kasusnya jarang terjadi, kondisi ini dapat menimbulkan kepanikan pada orang tua dan bahkan berdampak hingga anak beranjak dewasa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tidak semua bayi lahir dengan kondisi alat kelamin atau organ reproduksi yang sempurna.  Beberapa diantaranya dilahirkan dengan kelainan genital yang ternyata sudah terbentuk sejak masih di dalam kandungan.

Baca juga: Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Perempuan

Meski kasusnya jarang terjadi, kondisi ini dapat menimbulkan kepanikan pada orang tua dan bahkan berdampak hingga anak beranjak dewasa.

Terkait hal itu Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Subspesialis Uroginekologi Rekonstruksi Estetika RSUP Persahabatan, Dr Lucky Savitri Widya Kusuma menjelaskan bahwa kelainan alat kelamin bukanlah penyakit yang muncul setelah lahir, melainkan bawaan sejak janin masih dalam rahim.

“Kelainan ini adalah kelainan yang didapat sejak dia di dalam kandungan. Jadi bayi tersebut dilahirkan dengan kelainan pada alat genitalia​-nya. Sehingga ada yang bertahan terus sampai dewasa, ada yang memang kalau kelainan yang berat ya tidak tertolong,” ujar Dr. Lucky pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Senin (18/8/2025).

Meski insidennya tidak terlalu tinggi, kasus kelainan alat kelamin ini sering membuat orang tua kaget ketika pertama kali mengetahui. Beberapa kasus bahkan baru disadari setelah anak memasuki masa pubertas.

Misalnya ketika seorang anak perempuan tidak kunjung menstruasi, barulah diketahui ternyata ada kelainan pada organ reproduksinya. Salah satu contoh kelainan adalah sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH).

Kondisi ini membuat seseorang lahir dengan penampilan perempuan, namun secara biologis tidak memiliki rahim atau vagina yang sempurna. Selain itu, ada pula septum vagina atau penutupan liang vagina oleh selaput tebal yang bisa membuat menstruasi terhambat.

“Kalau sudah ini terjadi bikin orang tua panik. Contohnya orang tua tahunya terlambat ya sesudah anaknya waktunya menstruasi nggak mens gitu, masih belum dibawa. Nanti sudah lewat dari masa pubernya baru nggak mens juga baru orang tuanya datang," ujarnya.

Dari sejumlah data, kelainan alat kelamin lebih banyak ditemukan pada bayi perempuan dibandingkan laki-laki.  Namun bukan berarti bayi laki-laki terbebas dari risiko.

Baca juga: Alat Kelamin Pria yang Sudah Divasektomi Bisa Disambung Lagi Jika Ingin Punya Anak

Pada bayi laki-laki, salah satu kasus yang cukup sering ditemui adalah testis tidak turun ke skrotum (undescended testis).  Selain itu, ada juga kondisi ukuran penis yang terlalu kecil atau terlalu besar, yang menandakan adanya kelainan bawaan.

Sementara pada bayi perempuan, orang tua bisa mengenali sejak dini apakah ada klitoris yang ukurannya terlalu besar, bibir kemaluan yang menempel, atau bahkan tidak tampak lubang vagina. Semua ini bisa menjadi tanda awal adanya kelainan. Yang menarik, ternyata kelainan alat kelamin tidak jarang berhubungan dengan kelainan organ lain, terutama saluran kemih dan ginjal.

Hal ini terjadi karena pembentukan organ reproduksi dan saluran kemih berlangsung bersamaan ketika janin berkembang di dalam kandungan.

“Banyak anak-anak yang datang dengan tidak ada rahim misalkan atau tidak ada vagina, karena ternyata ginjalnya hanya satu atau ginjalnya bentuknya tapak kuda. Jadi ini harus selalu dicek. Antara kelainan kelamin dengan saluran kemih itu dibentuknya berbarengan,” jelas Dr. Lucky.

Lebih lanjut ia mengingatkan agar setiap orang tua tidak hanya fokus pada kesehatan umum bayi, tetapi juga memperhatikan kondisi alat kelaminnya sejak lahir.

Baca juga: Haid Teratur Tanda Organ Reproduksi Wanita Berfungsi Baik, Ketahui Siklusnya

Hal sederhana seperti memeriksa keberadaan lubang vagina, ukuran klitoris, atau posisi buah zakar dapat membantu mendeteksi kelainan sejak awal.

Dengan deteksi dini, penanganan medis bisa segera diberikan dan risiko komplikasi di masa depan dapat diminimalkan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved