Rahimnya Alami Polip hingga Miom, Meisya Siregar Jalani Histeroskopi, Begini Prosedurnya
Artis Meisya Siregar baru-baru ini pengumuman dirinya telah menjalani prosedur histeroskopi demi atasi masalah di rahimnya.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Artis Meisya Siregar baru-baru ini pengumuman dirinya telah menjalani prosedur histeroskopi.
Baca juga: Sering Alami Gangguan Saat Datang Bulan? Hati-hati dengan Gejala Miom dan Kista!
Meisya Siregar adalah seorang aktris, model, dan pembawa acara televisi asal Indonesia. Ia lahir pada 13 April 1979 di Bandung, Jawa Barat.
Karier istri Bebi Romeo ini dimulai dari dunia modeling, di mana ia meraih penghargaan sebagai Top Guest majalah Aneka Yess! pada tahun 1992 dan menjadi juara ketiga dalam pemilihan GADIS Sampul tahun 1993.
Baru-baru ini,Meisya mengatakan jika dirinya memiliki 3 masalah pada rahimnya seperti penebalan dinding rahim, polip dan miom hingga menjalani terapi histeroskopi
Baca juga: Lolly Tak Ingin Lahir dari Rahim Nikita Mirzani, Nikmir: Bisa Gak Sih Dimasukin Lagi?
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Ivander Utama mengatakan, histeroskopi merupakan prosedur mengintip ke dalam rongga rahim.
Tujuannya adalah mencari tahu apakah ada kelainan di dalam rongga rahim.

Prosedur histeroskopi ini merupakan golden standar atau standar terbaik untuk menilai seluruh kelainan-kelainan di dalam rongga rahim.
“Operasi ini termasuk operasi ringan atau minimal invansif dimana pasca tindakan pasien bisa langsung pulang ke rumah,” kata dokter di RSIA Bunda Jakarta ini saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (15/8/2025).
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang kecil dan lentur yang ujungnya dilengkapi kamera atau histeroskop.
Melalui alat yang tersambung ke monitor ini maka dokter bisa melihat kondisi rahim melalui layar.
“Prosedur ini bisa dilakukan untuk mencari masalah di rahim apakah ada penebalan dinding rahim, polip, miom hingga kanker rahim. Dan tindakan ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki peluang hamil pada seorang perempuan yang sedang menjalankan program hamil,” ungkap dr Ivan.
Sejauh ini, dokter Ivan mengatakan, histeroskopi merupakan prosedur yang aman.
Namun tetap saja ada risiko yang bisa dialami seseorang pasca menjalani histeroskopi misalnya pendarahan.
“Pendarahan itu wajar. Sama seperti nifas atau habis melahirkan ada keluar darah yang jumlahnya tidak banyak seperti darah haid pada saat hari-hari terakhir menstruasi,” tutur dia.
Histeroskopi terbagi dua yaitu histeroskopi diagnostik yang digunakan untuk melihat kondisi rahim.
Dan kemudian jika ada kelainan maka bisa diatasi dengan prosedur histeroskopi operatif.
Prosedur ini bisa berlangsung singkat mulai dari 15 menit – 60 menit, tergantung pada jenis tindakan yang dilakukan.
Sama seperti menjaga kesehatan tubuh, rahim dan reproduksi harus juga dijaga kesehatannya.
Bisa dimulai dari hal sederhana. Dengan rahim yang sehat maka bisa berpeluang meningkatkan kesuburan seperti mengatur pola makan dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur, hindari menahan buang air, hindari seks berisiko maupun rutin memeriksakan diri kepada dokter.
Deg-degan Jalani Prosedur Histeroskopi
Dalam akun Instagram miliknya Meisya Siregar mengaku deg-degan saat akan menjalani prosedur tersebut.
Meisya menceritakan, sebelum menjalani tindakan ini, dirinya mengalami pendarahan yang tidak berkesudahan di luar siklus mens.
Ia tidak mengeluhkan sakit apa pun.
“Seumur hidup belum pernah opname terkecuali lahiran. Puji dan syukur kepada Allah sudah melancarkan semua prosesnya,” tulis Meisya di akun Instagramnya yang dikutip pada Jumat (15/8/2025).
Setelah melakukan observasi dan berulang kali pergi ke rumah sakit, Meisya didiagnosis hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim) dan polipoid endometrium juga ada multiple kecil mioma uteri.
Kondisi ini diakibatkan oleh hormon progesteron rendah sementara hormon estrogen tinggi dan kemudian terjadi imbalance hormon.
“Diduga karena memang usiaku 46 tahun sudah mulai berantakan hormon nya, jadi mau masuk fase perimone juga,” tulis lagi Meisya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.