Kebiasaan Balita Minum Kental Manis Masih Marak, Akademisi Ungkap Faktor Pemicu dan Dampaknya
Fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor, mulai dari informasi yang keliru, hingga kondisi ekonomi.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Willem Jonata
Konsumsi berlebihan berisiko memicu masalah kesehatan serius, termasuk penyakit tidak menular (PTM) pada usia anak, yang seharusnya belum muncul di usia dini.
Fakta Kandungan dan Proses Pembuatan Kental Manis
Kental manis adalah produk susu yang dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi, baik segar maupun bubuk, kemudian ditambahkan gula dalam jumlah sangat tinggi (40–50 persen dari total komposisi).
Proses pemanasan dilakukan hingga mencapai tingkat kekentalan tertentu, sementara gula berfungsi sebagai pemanis sekaligus pengawet alami agar produk tahan lama tanpa perlu didinginkan.
Meski berasal dari susu, kandungan protein dan lemaknya lebih rendah dibanding susu murni karena sebagian besar air telah dihilangkan dan digantikan dengan gula.
Kental manis lebih tepat digunakan sebagai pelengkap makanan atau minuman seperti roti, martabak, kue, kopi, dan teh, bukan sebagai pengganti susu untuk balita.
Respons Bupati hingga DPRD Seluma Bengkulu soal Balita Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidungnya |
![]() |
---|
Balita di Bengkulu Harus Segera Jalani Operasi Bedah, Keluarkan Gumpalan Cacing Gelang di Perutnya |
![]() |
---|
Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung Balita di Bengkulu, Ada Gumpalan Diduga Cacing di Perutnya |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan Ayah Tiri di Bangkalan: Kakak-Adik Emosi Ibu Nikah Lagi, Dibacok Depan Balita |
![]() |
---|
KPK: Kasus Dugaan Korupsi Biskuit Stunting untuk Ibu Hamil dan Balita Siap Naik ke Tahap Penyidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.