Gangguan Tiroid Bisa Dikenali Sejak Dini, Begini Cara Deteksi dan Pemeriksaannya
Gangguan kelenjar tiroid kerap kali tidak disadari oleh penderitanya karena gejalanya yang mirip dengan keluhan umum lain.

"Ngadep aja depan kaca, agak menghadapi sedikit, dilihat di bagian tengahnya. Ada benjolan nggak simetris ke kanan-kiri. Terus terus nelan (sesuatu). Nah kalau benjolan di tiroid, dia pasti gerak kalau nelan. Karena dia nempel di salurannya," terang dr. Dicky.
Bila ditemukan benjolan mencurigakan, pemeriksaan lanjutan berupa USG (ultrasonografi) akan dilakukan untuk melihat karakteristik nodul, seperti bentuk, batas, dan apakah ada aliran darah yang memberi makan nodul tersebut.
Dokter kemudian akan menggunakan sistem klasifikasi risiko bernama TIRADS (Thyroid Imaging Reporting and Data System), yang menilai risiko keganasan berdasarkan karakteristik USG.
Skor TIRADS berkisar dari 1 (jinak) hingga 5 (ganas). Jika nodul mencurigakan, maka pasien akan dianjurkan menjalani biopsi.
Tahap awal biasanya adalah biopsi jarum halus (FNA – Fine Needle Aspiration), yakni pengambilan sampel jaringan menggunakan jarum kecil. Akurasi metode ini cukup tinggi, mencapai 90 hingga 94 persen.
"Biopsi jarum halus itu pakai jarum kecil, bukan jarum yang mengambil darah. Nanti dokter 40-nya akan lihat luar mikroskop ada sel yang mencurigakan ganas apa enggak," jelas dr. Dicky.
Dalam kasus tertentu, bisa dilanjutkan dengan biopsi jarum besar untuk hasil yang lebih detail, atau bahkan pemeriksaan genetik dari sampel yang diambil.
Langkah ini sangat membantu menentukan apakah nodul bersifat jinak atau ganas tanpa harus langsung menjalani operasi.
Jika nodul terkonfirmasi ganas, maka operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid akan menjadi pilihan.
Namun, operasi tidak langsung dilakukan sebagai opsi awal karena dapat berdampak pada produksi hormon tiroid jangka panjang.
Oleh karena itu, pendekatan bertahap lebih dianjurkan demi menjaga kualitas hidup pasien.
"Jadi sebenarnya kalau ada nodul tiroid, jangan khawatir dulu gitu. Karena sebagian besar biasanya jinak. 90 persen jinak. Tapi ada 10 persen yang dia ada kemungkinan ganas," ungkap dr. Dicky.
Melalui pendekatan sistematis dan deteksi dini, gangguan tiroid termasuk yang berpotensi menjadi kanker dapat diidentifikasi dan ditangani secara efektif.
Pemeriksaan rutin, kesadaran terhadap gejala, dan komunikasi terbuka dengan dokter menjadi kunci utama menjaga kesehatan tiroid tetap optimal.
--
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.