Pembesaran Prostat Membayangi Pria Paruh Baya, Sering Dianggap Normal karena Faktor Usia
Pembesaran prostat jika tidak ditangani dengan tepat, bisa berdampak serius pada kesehatan ginjal.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesadaran tentang kesehatan prostat di Indonesia masih rendah.
Bahkan banyak pasien tidak menyadari ada pembesaran prostat, karena gejalanya dianggap normal.
Padahal saat tidak ditangani dengan tepat, pembesaran prostat bisa mengganggu kualitas hidup seseorang seperti gangguan fungsi seksual.
Hal itu disampaikan ahli urologi dr. Nugroho Purnomo, Sp.U, Subsp. Onk (K) saat ditemui di Jakarta Utara.
"Prostat itu organ reproduksi yang harus dijaga dengan harapan lebih sadar dan mau memeriksakan," ungkap dr. Nugroho.
Ia menerangkan, pembesaran prostat sering dialami pria usia 50 tahun ke atas.
Gejalanya berupa sering buang air kecil di malam hari, anyang-anyangan, pancaran urine melemah, dan rasa tidak tuntas setelah berkemih.
Baca juga: Kanker Prostat: 10 Detik yang Menyelamatkan Nyawa
Sebagian besar pasien menganggap hal tersebut normal karena usia.
Pembesaran prostat juga bisa berdampak serius pada kesehatan ginjal.
Diketahui, prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih (uretra).
Kelenjar prostat berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma.
Mengingat gangguan prostat ini membayangi pria, maka tindakan penanganan yang bisa dilakukan salah satunya dengan terapi rezum, prosedur minimal invasif, tanpa pembedahan besar.
Penanganan hanya berlangsung sekitar 10–15 menit dengan memanfaatkan energi termal dari uap air panas yang disuntikkan ke jaringan prostat yang membesar.
Uap tersebut akan mengecilkan jaringan berlebih secara selektif dan aman, tanpa merusak struktur sekitarnya.
Dokter Nugroho pun membagikan pengalamannya saat menangani pasien prostat.
"Selama bertahun-tahun kami mengobati benign prostatic hyperplasia atau BPH dengan obat-obatan dan pembedahan terbuka. Namun, tidak semua pasien cocok atau siap menjalani operasi. Prosedur di RS kami ini risikonya minimal dan fungsi seksual bisa terjaga karena prostat itu komponen penting untuk laki-laki," tutur dokter di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini.
Gangguan prostat sering disebabkan oleh faktor usia dan riwayat keluarga.
Keduanya memang tidak dapat diubah.
Namun dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal, menghindari rokok dan alkohol, serta mengonsumsi makanan bergizi, dapat membantu mengurangi risiko gangguan prostat.
Apa Itu Kanker Prostat Agresif? Penyakit Serius yang Kini Diderita Joe Biden |
![]() |
---|
Donald Trump Sedih Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat Agresif |
![]() |
---|
Pasien Kanker Prostat Stadium Lanjut Dianjurkan Jalani Terapi Radioaktif |
![]() |
---|
Dokter Urologi Jelaskan Manfaat dan Keamanan Vasektomi sebagai Kontrasepsi Pria |
![]() |
---|
Solusi Minimal Invasif Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Mengganggu Fungsi Seksual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.