Senin, 29 September 2025

Cara Kerja Vaksin HPV, Proteksi Dini dari Kanker Serviks

Vaksin HPV dibuat dari partikel mirip virus atau virus-like particle (VLP), bukan dari virus aktif. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Reubenabati
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Cecolin, produk vaksin human papillomavirus (HPV) keempat yang telah memenuhi syarat WHO, telah dikonfirmasi untuk digunakan dalam jadwal dosis tunggal untuk cegah kanker serviks. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak orang masih ragu dengan efektivitas vaksin HPV

Namun menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi (kebidanan dan kandungan) dr. Brian Prima Artha, Sp.OG(K), vaksin ini bukanlah opsi, melainkan kebutuhan penting untuk melindungi diri dari kanker serviks.

Dr. Brian menjelaskan bahwa vaksin HPV dibuat dari partikel mirip virus atau virus-like particle (VLP), bukan dari virus aktif. 

Baca juga: Tak Hanya untuk Perempuan, Vaksin HPV Juga Direkomendasikan untuk Laki-Laki

“Yang dimasukkan itu sebenarnya bukan virus, tetapi diistilahkan atau terminologinya itu VLP, virus-like particle,” ungkapnya dalam Talkshow Keluarga Sehat yang disiarkan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI, Rabu (9/7/2025). 

Partikel ini hanya mewakili bagian luar dari virus HPV, dan bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar mengenali dan melawan HPV jika tubuh terpapar.

Saat ini, vaksin HPV yang digunakan di Indonesia adalah Gardasil, tersedia dalam dua varian: Gardasil 4 dan Gardasil 9. 

Gardasil 4 melindungi dari 4 tipe virus, sedangkan Gardasil 9 dari 9 tipe. 

“Kalau baca referensi itu Gardasil 9 dikatakan bisa melindungi hingga 90 persen untuk kanker serviks,” jelas dr. Brian.

Pemberian vaksin HPV idealnya dilakukan pada anak perempuan usia 11–12 tahun, meskipun secara medis sudah bisa diberikan sejak usia 9 tahun. 

Program vaksinasi nasional saat ini pun sudah menyasar siswi kelas 5 dan 6 SD secara gratis.

Meski demikian, dr. Brian menegaskan bahwa perempuan yang sudah aktif seksual atau bahkan sudah menikah tetap bisa mendapat manfaat dari vaksin ini. 

“Paling tidak dia akan memperoleh keuntungan, akan terlindungi ke depannya dari tipe virus HPV yang lain,” pungkasnya.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan