Selasa, 7 Oktober 2025

Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Lemahkan Otot hingga Pikun

Duduk lebih dari 15 menit dalam satu sesi sudah meningkatkan risiko kematian, dibandingkan duduk kurang dari 10 menit per sesi duduk. 

Editor: Erik S
Daily Mirror
TERLALU LAMA DUDUK - Duduk lebih dari 15 menit dalam satu sesi sudah meningkatkan risiko kematian, dibandingkan duduk kurang dari 10 menit per sesi duduk.  

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Duduk terlalu lama bisa memicu masalah kesehatan serius.

Tak hanya bikin badan pegal, mager (malas gerak) tingkatkan risiko kematian dini.

Hal ini diungkapkan oleh Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha, MSiMed.

Baca juga: Pakar Sebut Olahraga Pilates Bisa Perbaiki Struktur Tubuh Pekerja Kantoran yang Kelamaan Duduk

“Gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle) atau yang biasa disebut mager berbeda dengan inaktivitas fisik biasa. Ini adalah kondisi ketika seseorang bahkan tidak melakukan aktivitas ringan,” jelas dr Widya.

Studi terbaru menunjukkan, duduk lebih dari 15 menit dalam satu sesi sudah meningkatkan risiko kematian, dibandingkan duduk kurang dari 10 menit per sesi duduk. 

Orang yang rutin olahraga pun tetap berisiko jika duduk terlalu lama tanpa jeda.

Maka dari itu, seseorang yang duduk lebih dari 1 jam per sesi tetap meningkatkan risiko kematian.

“Harus jeda aktivitas duduk dengan gerakan ringan seperti berdiri dan berjalan (brisk walk) sebentar,” tuturnya.

Aktivitas fisik bisa diukur lewat satuan METs (metabolic equivalents).

Jika suatu aktivitas memiliki nilai METs kurang dari atau sama dengan 1,5, maka tergolong aktivitas sedentary (lembam).

Contohnya yakni, duduk, rebahan, atau menonton TV tanpa gerak.

“Seseorang disebut punya gaya hidup sedenter kalau lebih dari 50 persen waktu bangunnya (± 6 jam) dihabiskan hanya untuk duduk atau aktivitas sejenis,” jelasnya.

Duduk dalam waktu lama menyebabkan rendahnya METs sehingga metabolisme tubuh menjadi tidak terlalu aktif.

Baca juga: Komitmen Ayu Widyaningrum Atasi Tantangan Kesehatan Perempuan yang Berdampak Penuaan Dini

Selain itu, duduk terlalu lama juga menyebabkan otot-otot tubuh melemah dan mengurangi massanya. 

“Apabila semua hal tersebut terjadi dalam waktu lama, maka akan menyebabkan penumpukan kadar gula dalam darah, kadar kolesterol darah, aliran darah menjadi kurang lancar, melemahkan otot, hingga meningkatkan risiko kepikunan (demensia) dan kematian dini,” ungkapnya.

Mencegah dengan Tetap Aktif

Usahakan tetap aktif.

Gunakan standing desk, naik sepeda daripada motor, berdiri di angkutan umum, dan gabung komunitas olahraga.

Tak hanya itu, dr Widya juga menyarankan agar menyediakan sarana pendukung agar tubuh tetap aktif seperti sepatu olahraga, alat workout sederhana, hingga pakaian nyaman untuk bergerak.

“Pada dasarnya, tubuh kita memang diciptakan untuk aktif. Jadi, ayo bergerak, jangan terus-menerus mager,” ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved