Manfaat Probiotik dalam Susu Fermentasi, Tingkatkan Imun dan Berkontribusi untuk Kesehatan Mental

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Susu fermentasi kian populer di tengah masyarakat sebagai minuman sehat yang mendukung sistem pencernaan dan kekebalan tubuh.

Tak hanya digemari kalangan dewasa, minuman berbasis probiotik ini juga dinyatakan aman untuk anak-anak.

Hal ini ditegaskan oleh dr. Indra Wijaya, SpPD, dalam acara peluncuran varian baru Yakult rasa mangga di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: Seberapa Penting Minum Susu Selama Kehamilan untuk Pemenuhan Nutrisi? Ini Kata Spesialis Obstetri

Menurutnya, susu fermentasi bukanlah obat, melainkan bagian dari kategori makanan sehat yang dapat dikonsumsi setiap hari.

“Susu fermentasi merupakan minuman yang menyehatkan. Proses fermentasi mengubah laktosa menjadi asam laktat, sehingga lebih mudah dicerna, terutama bagi individu yang mengalami intoleransi laktosa,” jelas dr. Indra.

Salah satu keunggulan susu fermentasi terletak pada kandungan probiotiknya, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang telah terbukti secara ilmiah berperan menjaga keseimbangan mikrobioma usus.

“Minuman ini tidak hanya membantu pencernaan, tetapi juga meningkatkan daya tahan tubuh dan bahkan berkontribusi terhadap kesehatan mental,” tambah dr. Indra.

Konsumsi lebih dari satu botol per hari pun diklaim tidak menimbulkan efek samping, karena probiotik yang tidak terserap tubuh akan dikeluarkan secara alami tanpa mengganggu sistem pencernaan.

Meski tergolong aman, dr. Indra mengingatkan pentingnya cara penyajian yang benar agar manfaat probiotik tetap optimal. Probiotik sangat sensitif terhadap suhu tinggi.

“Jangan mencampurkan susu fermentasi ke dalam minuman panas. Suhu di atas 50°C bisa merusak bakteri baik,” ujarnya.

Untuk menjaga efektivitas, susu fermentasi sebaiknya dikonsumsi dalam kondisi dingin atau suhu ruang.

Jika ingin mencampurnya ke dalam minuman lain, pastikan suhunya tidak terlalu panas.

Lebih dari sekadar minuman fungsional, susu fermentasi dinilai sebagai investasi kesehatan jangka panjang.

Keseimbangan mikrobioma usus berperan penting dalam penyerapan nutrisi, menjaga energi harian, serta mendukung sistem imun.

“Kesehatan usus adalah fondasi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ketika saluran cerna bekerja optimal, maka daya tahan tubuh pun lebih kuat,” tegas dr. Indra.