Senin, 6 Oktober 2025

1,3 Juta Anak Indonesia Belum Terima Imunisasi DPT 1, Jumlahnya Terbanyak Keenam Sedunia

Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi secara global, dengan sekitar 1,3 juta anak belum menerima imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT)

WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan
Perang terhadap penyebaran penyakit difteri terus dilakukan, selain melakukan imunisasi masal di posyandu juga dilakukan dengan cara Gerebek ORI (Outbreak Response Imunisation), dengan cara mendatangi rumah warga secara door to door, seperti yang dilakukan di wilayah Kelurahan Duri Selatan, Puskesmas Kecamatan Tambora, Minggu (28/1/2018). WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tahun 2023 ungkap terdapat 14,5 juta anak di dunia yang belum mendapatkan imunisasi atau disebut sebagai zero dose.

Sedangkan Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi secara global, dengan sekitar 1,3 juta anak belum menerima imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) 1 selama periode 2019–2023.

Baca juga: Pilah-pilih Informasi, Jangan Sebar Hoaks soal Imunisasi, Bisa Ancam Kesehatan Anak Indonesia

Hal ini disampaikan oleh Direktur Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine. 

“Ini bukan sekedar angka yang tertulis di atas kertas, tapi gambaran nyata bahwa masih banyak anak-anak kita di Indonesia yang belum terlindungi, dan akan menjadi ancaman serius bagi negeri ini jika tidak bergerak melakukan sesuatu apapun,” ujar dr. Prima dilansir dari website resmi, Jumat (2/5/2025). 

Ia menekankan bahwa cakupan imunisasi yang tinggi, merata, dan berkualitas sangat penting untuk mencegah kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit. 

Imunisasi juga sekaligus membangun generasi sehat yang siap menghadapi tantangan masa depan.

“Imunisasi bukan sekadar layanan dasar, tetapi investasi jangka panjang untuk melindungi anak-anak kita,” tambahnya.

Lebih lanjut perwakilan United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa Maniza Zaman menyebut vaksin sebagai salah satu inovasi paling berpengaruh dalam sejarah kesehatan masyarakat.

“Selama lima dekade terakhir, vaksin telah menyelamatkan 154 juta jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia, UNICEF tetap berkomitmen mendukung imunisasi anak melalui kerja sama erat dengan Kementerian Kesehatan dan para mitra,” jelas Maniza.

Ia menambahkan bahwa investasi berkelanjutan dalam imunisasi adalah memastikan anak-anak tumbuh sehat dan siap membangun masa depan bangsa.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved