Senin, 29 September 2025

Cara Cegah Pendarahan Pada Penyandang Hemofilia Jaga Berat Badan! Jangan Terlalu Kurus atau Gendut

Hemofilia adalah penyakit langka, di mana adanya perdarahan sulit berhenti.  Bagaimana pencegahannya?

HandOut/IST
TANTANGAN PASIEN HEMOFILIA - Para pasien penyakit kedarahan, hemofilia tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Jakara, beberapa waktu lalu. Para pasien penyakit di Indonesia memiliki tantangan serius dalam proses penyembuhan. Banyak kasus hemofilia yang baru terdeteksi setelah pasien mengalami perdarahan berat, yang meningkatkan risiko komplikasi serius seperti disabilitas dan kematian. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hemofilia adalah penyakit langka, di mana adanya perdarahan sulit berhenti. 


Pada kondisi yang lebih berat, pasien hemofilia dapat mengalami perdarahan spontan (perdarahan yang terjadi tanpa diketahui penyebab jelasnya) serta perdarahan setelah cedera atau pembedahan.

Baca juga: Anak Sering Tiba-Tiba Lebam atau Memar, Padahal Tak Jatuh, Waspada Gejala Hemofilia 


Dokter Spesialis Anak Subspesialisasi Hematologi Onkologi, Dr dr Novie Amelia Chozie, Sp.A(K) pun bagikan upaya pencegahan pendarahan pada penderita hemofilia


Pertama, jangan terlalu gendut atau kurus.  Pada pasien hemofilia, kata dr Novie memang harus ada penyesuaian gaya hidup. 


Sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi.

Baca juga: Hari Hemofilia Sedunia Diperingati 17 April, Berikut Tema Peringatan dan Sejarahnya


"(Tapi) justru tidak dianjurkan untuk ada kurang gizi atau kelebihan seperti obesitas. 

Karena obesitas, beban berat badan akan membebani sendi," ungkapnya pada talkshow kesehatan, Rabu (23/4/2025).


Sebagai informasi, selain lebam-lebam di kulit, orang dengan hemofilia bisa mengalami lutut bengkak, merah, dan nyeri. 


Namun, dr Novie menambahkan jika pasien hemofilia juga diimbau untuk jangan terlalu kurus


"Tapi kita tidak mau pasien terlalu kurus. Karena kurang gizi, ototnya kurang kuat juga. Sedangkan otot berfungsi melindungi sendi kita. Diusahakan berat badan dalam range yang normal untuk usianya," imbaunya. 


Kedua, pasien diimbau untuk selalu memeriksakan diri ke dokter secara berkala. 


Untuk pasien yang hemofilia berat, dianjurkan untuk mengikuti terapi pencegahan. 


"Terutama pasien hemofilia berat, kadar kurang 1 persen. Dianjurkan suntik rutin. Tidak menunggu berdarah, sendi nyeri atau bengkak," imbaunya. 


Mengikuti panduan nasional yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, terapi direkomendasikan untuk pasien derajat berat dan sedang dengan kriteria tertentu.


Misalnya, sering terjadi pendarahan di sendi yang sama. Sehingga hrus melakukan suntik rutin semingu dua kali. Jadi tidak menunggu pendarahan dulu.  


Terakhir, pasien hemofilia dilarang untuk mengikuti kegiatan fisik atau olahraga body contact.


"Seperti tanding silat, karate, sepak bola, yang seperti itu sangat tidak dianjurkan. Risiko pendarahannya itu besar sekali," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan