Senin, 29 September 2025

Hotma Sitompul Meninggal Dunia

Sebelum Meninggal Hotma Sitompul Alami Ganguan Ginjal hingga Cuci Darah, Ini Cara Pencegahannya

Pengacara Hotma Sitompul meninggal dunia . Ia sempat cuci darah yang mengindikasikan ada gangguan ginjal. Begini cara pencegahannya.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
HOTMA SITOMPUL MENINGGAL - Pelayat melihat jenazah Hotma Sitompul saat disemayamkan di kediamannya di Jakarta, Rabu (16/4/2025). Advokat senior Hotma Sitompoel meninggal dunia di RSCM Jakarta di usia 68 tahun karena sakit. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kabar duka saat ini datang dari dunia hukum Indonesia.


Hotma Sitompul, Pengacara senior yang dikenal dalam menangani berbagai kasus besar ini meninggal dunia Rabu (17/4/2025) kemarin. 


Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Hotma dilaporkan menurun drastis hingga harus menjalani cuci darah secara rutin. 

Baca juga: Waspada, Sering Lemas dan Jarang Pipis Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal


Kondisi kesehatan yang mengharuskan seseorang menjalani cuci darah umumnya berkaitan dengan gangguan pada fungsi ginjal.


Prosedur ini biasanya dilakukan ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah secara optimal.


Dilansir dari website Kementerian Kesehatan, ginjal berfungsi untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh.

Baca juga: Rutin Dilakukan Hotma Sitompul Sebelum Meninggal, Ini Sebab Seseorang Harus Cuci Darah

Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal, pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati itu melalui anus.


Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai keseimbangan cairan.


Misal saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil, tapi kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.


Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr. Zulkhair Ali mengatakan kalau ginjal tidak berfungsi maka akan terjadi gagal ginjal. 


Ia menyebut penyakit ginjal yang umum dialami adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.


Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan fungsi ginjal. 


Fungsi ginjal dapat dibagi dua, umumnya yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik. Kemudian pada penyakit ginjal kronik ada fase yang dinamakan akut on kronik


“Yang menarik adalah pada penyakit ginjal akut, gejala pada pasien terlihat berat sekali tapi bisa sembuh sempurna. Sedangkan penyakit ginjal kronik itu pasien tidak merasakan apapun, tidak ada gejala, tapi ketika sudah berat akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali,”kata dr Zulkhairi, dilansir dari website resmi, Rabu (16/5/2025). 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan