Jumat, 3 Oktober 2025

Hari Perempuan Internasional 2025, Ini Tiga Prioritas Kesehatan yang Harus Dijaga

Pemeriksaan rutin untuk faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, obesitas, atau diabetes sangat penting untuk deteksi dini

Tangkapan layar google.com
HARI PEREMPUAN - Tampilan Doodle Hari Perempuan Internasional pada 2023 silam. Pada Hari Perempuan Internasional 2025 mengusung Accelerating Action. 

Hari Perempuan Internasional 2025, Ini Tiga Prioritas Kesehatan yang Harus Dijaga   

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Seorang perempuan sering kali harus dihadapkan dengan menyeimbangkan karir, tanggung jawab terhadap keluarga, dan memiliki tugas utama sebagai pengasuh.

Mengusung tema ‘Accelerating Action’, Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi momentum agar seluruh perempuan di dunia bisa kembali memegang kendali atas kesehatan mereka sendiri.

Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, Dr Vipada Sae-Lao mengatakan, kondisi ini membuat perempuan cenderung mengalami tingkat stres yang tidak proporsional yang kemudian bermanifestasi menjadi beragam masalah kesehatan fisik dan mental.

Tekanan yang konstan ini dapat berkontribusi pada melemahnya sistem kekebalan tubuh, ketidakseimbangan hormon, gangguan tidur, serta meningkatnya kerentanan terhadap penyakit kardiovaskular, gangguan autoimun, bahkan depresi.

“Banyak penyakit yang mengubah hidup, seperti penyakit autoimun, demensia dan sarkopenia. cenderung lebih banyak mempengaruhi perempuan dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memahami seluk-beluk ini dan mencari perawatan yang dipersonalisasi demi memenuhi kebutuhan spesifik mereka,” ungkap Dr Vidapa ditulis di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Berikut panduan kesehatan yang bisa dilakukan agar kesehatan perempuan terjaga.

1.     Memprioritaskan Kesehatan Jantung

 

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama mortalitas pada perempuan di Asia, yang menyumbang hampir 35 perempuan kematian pada tahun 2019.

 

Data menunjukkan, wilayah Asia memiliki angka kematian akibat penyakit kardiovaskular (PKV) yang distandardisasi menurut usia tertinggi untuk perempuan secara global, yaitu 467,2 per 100.000 populasi pada tahun 2019.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved