Senin, 29 September 2025

Setiap Orang Berisiko Alami Saraf Terjepit, Kenali Penyebab dan Pengobatannya

Saraf terjepit adalah sebuah kondisi medis saat saraf terjepit atau tertekan jaringan lain seperti otot, tulang atau jaringan lain.

Tribunnews.com/Rina Ayu
PENANGANAN SARAF TERJEPIT. - Dokter Bedah Saraf dari Sigma Brain Spine Center, RS Jakarta, dr. Danu Rolian saat temu media di Jakarta, Kamis (14/2/2025). Ia menjelaskan, hasil MRI saat seseorang mengalami saraf terjepit. Saraf terjepit harus segera ditangani untuk menghindari kerusakan saraf permanen. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Setiap orang berisiko mengalami saraf terjepit.

Saraf terjepit adalah sebuah kondisi medis saat saraf terjepit atau tertekan jaringan lain seperti otot, tulang atau jaringan lain.

Baca juga: Alami Saraf Terjepit, Apakah Boleh Dipijat? Begini Kata Dokter 

Gejalanya beragam mulai dari nyeri yang menyebar, kelemahan, kelemahan otot, kesulitan menggerakan kaki dan kanan.

Juga gangguan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) hingga gangguan seksual.

Gejala ini akan dirasakan secara bertahap oleh. Namun bisa berdampak fatal jika tidak tertangani.

“Nyeri saat saraf terjepit sangat mengganggu aktivitas. Sakitnya bisa membuat seseorang terbatas untuk bergerak dimana bisa berujung kerusakan permanen saraf,” kata Dokter Bedah Saraf dari Sigma Brain Spine Center, RS Jakarta, dr. Danu Rolian saat temu media di Jakarta, Kamis (14/2/2025).

Baca juga: Ketahui Perbedaan Sakit Pinggang Biasa atau karena Saraf Terjepit

Dokter Danu mengatakan, penyebab saraf terjepit, atau dalam istilah medis disebut hernia nukleus pulposus (HNP) adalah tidak menjaga postur tubuh.

Hindari menunduk dan duduk dalam durasi yang terlalu lama yakni lebih dari dua jam sehari dan tidak membawa tas yang berat di punggung.

“Mengangkat beban dengan teknik yang kurang tepat dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit,” ungkap dokter lulusan studi Bedah Saraf di Universitas Indonesia ini.

Terapi saraf terjepit bervariasi tergantung derajat keparahannya yang dialami pasien.

Mulai dari terapi obat-obatan seperti pereda nyeri, Fisioterapi hingga terapi pembedahan.

Saat ini dikenal teknik BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery), metode endoskopi tulang belakang yang dilakukan hanya dengan dua sayatan kecil sekitar 1 cm.

Metode BESS saraf kejepit adalah metode bedah tulang belakang secara minimal invasive.

Dengan demikian, durasi operasi lebih singkat dan masa pemulihan atau penyembuhan relatif lebih cepat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan