Senin, 29 September 2025

Sakit Jantung di Usia Muda, Dokter Spesialis Beberkan Pemicunya

Gaya hidup atau lifestyle jadi pemicu yang nanti akan berkembang menjadi penyakit jantung koroner lalu berkembang menjadi gagal jatung

Shutterstock
Ilustrasi sakit jantung - Dokter spesialis jantung Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP (K), FIHA - SHL menuturkan, sakit jantung kini banyak menyasar usia muda 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dokter spesialis jantung Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP (K), FIHA - SHL menuturkan, sakit jantung kini banyak menyasar usia muda.

Hal ini ditandai dengan banyaknya kejadian kematian mendadak saat olahraga.

Ia menuturkan, nyaris semua penyakit jantung punya potensi mengakibatkan kematian mendadak.

"Kematian mendadak bukan hanya terjadi karena serangan jantung koroner tetapi juga bisa penyakit katup, penyakit irama jantung, penyakit otot jantung dan penyakit orta hingga gagal jantung," kata dia dalam kegiatan baru-baru ini.

Dokter Anna mengungkapkan, pentingnya menyadarkan masyarakat pada risiko penyakit jantung seperti hipertensi dan diabetes.

Baca juga: Lemak Trans Bisa Tingkatkan Risiko Sakit Jantung hingga Kanker, Ini Batasan Aman Konsumsinya

"Kepatuhan minum obat (hipertensi) kurang, obat itu dianggap selalu ganggu ginjal. Padahal tidak. Sadar diri jika sudah terdiagnosa hipertensi, minum obat. Itu untuk mencegah serangan jantung," ujar dokter Anna.

Ketua PERKI Jaya Vireza Pratama Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FSCAI, menambahjan penyebab penyakit jantung banyak di Indonesia.

Pertama, disebabkan oleh gaya hidup atau lifestyle.

Dari gaya hidup itu, nanti akan berkembang menjadi penyakit jantung koroner lalu berkembang menjadi gagal jatung.

Gaya hidup tidak sehat bisa berupa malas bergerak atau tidak olahraga, konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi karbonhidrat yang menyebabkan pasien banyak yang kencing manis dan diabetes.

Lalu, masih tingginya angka perokok di Indonesia.

"Ini juga menjadi masalah, menjadi problem, sehingga menyebabkan angka kesakitan dan kematian jantung. Tentu saja ini akan merugikan negara," ujar dia.

Semua itu kata dia bisa dicegah, bagaimana mengajarkan masyarakat awal untuk pola olahraga yang baik dan diet yang sehat. 

Juga menurunkan angka perokok usia muda.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan