Selasa, 30 September 2025

Apakah Memakai Tabir Surya Menghambat Penyerapan Vitamin D?

Paparan sinar matahari dalam jumlah sedikit ini tetap dapat berkontribusi pada sintesis vitamin D

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
officemagazine.ru
Ilustrasi tabir surya untuk kulit - Menggunakan tabir surya menjadi hal penting untuk tetap aman dan sehat selama di bawah sinar matahari 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menggunakan tabir surya menjadi hal penting untuk tetap aman dan sehat selama di bawah sinar matahari. 

Namun apakah menggunakan tabir Surya bisa menghambat penyerapan vitamin D

Dilansir dari health, tabir surya hanya berdampak sedikit pada penyerapan vitamin D

Hal ini diungkapkan oleh Robert Den MD , seorang onkolog radiasi dan kepala staf medis Alpha Tau Medical. 

"Meskipun memakai tabir surya berspektrum luas membantu menghalangi sinar UV. Tabir surya hanya memiliki sedikit atau tidak berdampak sama sekali pada [kadar] vitamin D,” kata Robert dilansir, Minggu (11/8/2024). 

Baca juga: Bekas Jerawat Terlihat Lebih Buruk Jika Kena Paparan Sinar Matahari, Wajib Gunakan Tabir Surya

Banyak juga penelitian yang telah menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya dan kekurangan vitamin D tidak ada hubungannya.

Termasuk satu studi yang menemukan bahwa pengguna tabir surya secara teratur tidak mengalami kekurangan vitamin D dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan tabir surya.

"Hal ini bisa jadi karena tidak peduli seberapa banyak tabir surya yang digunakan atau seberapa tinggi SPF-nya, sebagian sinar UV matahari tetap mengenai kulit," jelas Robert. 

"Misalnya, SPF 30 menangkal 97 persen sinar UVB dengan aplikasi dan aplikasi ulang yang sempurna," lanjutnya. 

Jumlah kecil sinar UVB yang mencapai kulit seharusnya cukup untuk merangsang produksi vitamin D

"Tidak perlu banyak," kata Reed.

Selain itu, orang-orang jarang mengaplikasikan tabir surya dengan benar, imbuhnya. 

Idealnya, harus mengaplikasikan satu ons penuh tabir surya untuk menutupi kulit yang terbuka.

Lalu mengaplikasikannya kembali setidaknya setiap dua jam. 

“Kebanyakan orang tidak menggunakan [tabir surya] secara bijaksana dan hanya menutupi kulit mereka tipis-tipis, sehingga kecil kemungkinan hal itu akan mencegah penyerapan,” jelas Den.

Bahkan mereka yang rajin menggunakan tabir surya setiap hari kemungkinan besar masih akan mengalami paparan sinar matahari tanpa perlindungan, seperti saat masuk dan keluar mobil. 

Paparan sinar matahari dalam jumlah sedikit ini tetap dapat berkontribusi pada sintesis vitamin D.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan