Senin, 29 September 2025

Alat Deteksi Buatan ITB Disebut Bisa Prediksi Risiko Serangan Stroke & Jantung 5 Tahun ke Depan

Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia.

Pixabay/Pexels
Ilustrasi jantung sakit. Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Paling sering menyerang kelompok usia produktif, sehingga mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat. 

Dokter Jetty Sedyawan, spesialis jantung dan pembuluh darah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan sebagai anggota PERKI, menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit kardiovaskular (PKV). NIVA, alat kesehatan non-invasif yang terjangkau, menjadi solusi inovatif dari PERKI.

NIVA tidak hanya akurat dan mudah digunakan, tetapi juga mampu mendeteksi risiko PKV di luar faktor risiko tradisional (seperti kadar lemak, gula darah, tekanan darah tinggi, merokok, obesitas). Dengan menganalisis elastisitas, kekakuan dan penyempitan pembuluh darah perifer,

NIVA dapat memprediksi risiko serangan stroke dan jantung dalam 5 tahun ke depan. Melalui konsep "Beyond the Cuff", NIVA memberikan informasi berharga tentang kesehatan kardiovaskular sebelum serangan tiba.

Pemeriksaan ini juga dapat mengungkap "usia pembuluh darah" yang mungkin lebih tua atau lebih muda dari usia sebenarnya. Riset dan pengembangan dilakukan bersama oleh Tim Biomedik ITB dan Alm. dr. Ismoyo Sunu, SpJP(K), dan diproduksi oleh SCNP serta didistribusikan oleh KFTD.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan