Sabtu, 4 Oktober 2025

Psikolog: Pendidikan Digital Diharapkan Jadi Upaya Cegah Cyberbullying 

Psikolog dari Profil Talenta Indonesia Yasinta Indrianti, S. Psi., M. Psi., mengatakan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya bullying.

Editor: Wahyu Aji
istimewa
Anak mengikuti kompetisi positif dapat menyalurkan ide dan bakatnya, sehingga kesehariannya diharapkan bisa melakukan kegiatan positif. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Bullying jadi masalah serius bagi perkembangan anak.

Kini, seiring pesatnya teknologi muncul fenomena cyberbullying.

Seringkali orang dengan mudahnya berkomentar negatif di sosial media.

Kematian Sulli misalnya, seorang artis dan penyanyi cantik asal Korea. 

Kematian Sulli adalah pengingat yang menyakitkan akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh cyberbullying, terutama di kalangan selebriti yang sering menjadi sasaran.

Psikolog dari Profil Talenta Indonesia Yasinta Indrianti, S. Psi., M. Psi., mengatakan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya bullying.

"Didukung dengan karakteristik remaja yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri, ingin rasa berkompetisi menunjukkan eksistensi tetapi terkadang tidak bisa menyalurkannya dengan tepat," ungkap dia dalam kegiatan baru-baru ini.

Menurutnya, cyberbullying bisa ditangani dengan melibatkan beberapa pihak.

Satu, pentingnya pendidikan tentang etika online dan kesadaran akan bahaya cyberbullying.

"Langkah-langkah yang dapat diambil oleh platform media sosial untuk mencegah dan mengatasi cyberbullying, termasuk implementasi kebijakan anti-bullying yang ketat dan pengembangan fitur pelaporan dan blokir yang efektif," kata Yasinta.

Kemudian, menghargai perbedaan, mendukung ekspresi diri yang sehat, dan mendorong interaksi yang saling menghormati di lingkungan online.

Mendorong individu untuk berbicara dan melaporkan tindakan cyberbullying yang mereka saksikan atau alami.
Maupun menyelenggarakan acara, forum diskusi, atau kegiatan kolaboratif untuk memperkuat ikatan sosial antara anggota komunitas.

Saat ini, sudah seharusnya memperbanyak aktivitas positif, seperti kompetisi yang dapat bersaing secara sehat.

Ada beberapa kompetisi positif agar siswa dapat menyalurkan ide dan bakatnya, seperti Yupi Good Talent yang sering diadakan setiap tahunnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved