Senin, 29 September 2025

Lebaran 2024

Tips Sehat Kembali Beraktivitas Usai Libur Lebaran

Maklum, di momen lebaran sebagian orang banyak mengonsumsi makanan khas yang tinggi lemak dan kolesterol. Mereka juga tak lakukan aktivitas olahraga.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Freepik
Ilustrasi olahraga 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur Lebaran telah usia, masyarakat kembali beraktivitas seperti biasanya. 

Agar dapat tetap sehat, Praktisi Kesehatan Ngabila Salama pun bagikan tips sehat kembali beraktivitas sesudah libur lebaran agar bugar dan produktif dengan konsep CERDIK. 

Maklum, di momen lebaran sebagian orang mengonsumsi makanan khas yang tinggi lemak dan kolesterol. Sebut saja opor, rendang, sambal goreng ati, dan kue seperti kastangel hingga nastar.

Di momen lebaran juga kemungkinan nyaris tak melakukan aktivitas olahraga.

Maka ada baiknya melakukan beberapa hal ini agar kembali bugar setelah libur lebaran.

1. C: cek kesehatan rutin. Pastikan kondisi tubuh sehat seperti tekanan darah < 140/90 (normal) juga kadar gula darah, kolesterol, lemak, asam urat dalam kondisi normal. 

"Pada penderita DM kadar HbA1c < 6,5 persen. Kalau kadar 5,7–6,4 persen, periksakan per 6 bulan karena masuk pradiabetes," ungkap Ngabila pada keterangannnya, Minggu (14/4/2024). 

Periksakan kondisi secara gratis ke puskesmas terdekat atay klinik kantor masing-masing. 

2. E: enyahkan asap rokok. Tetap jangan menjadi perokok aktif atau pasif.

Karena akan menurunkan imunitas sehingga lebih mudah terkena batuk, pilek, sesak nafas. 

"Yang merokok disebut 1st hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut 2nd hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pasa benda disebut 3rd hand smoker," jelas Ngabila. 

3. R: rajin aktivitas fisik. Bisa dengan snam peregangan ringan di kantor 15-30 menit setiap jam 10.00 dan 14.00 atau memastikan mencapai target 8.000-10.000 langkah per hari.

4. D: diet yang seimbang. Untuk mengurangi berat badan secara ideal dan cepat, terapkan intermittent fasting dengan puasa minimal 14-16 jam dalam 24 jam. 

"Atau puasa syawal aja sekalian akan lebih baik, berpahala, sekalian mengganti puasa yang belum lengkap selama Ramadhan kemarin," tambahnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan