Senin, 29 September 2025

Dokter: Perempuan saat Menopause Rentan Kena Gangguan Psikologis

Persiapan diri serta lingkungan penting dalam mengelola stress yang terjadi saat menopause maupun pascamenopause

Tribunnews.com/Rina Ayu
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Natalia Widiasih Raharjanti, Sp.KJ(K), MPd.Ked. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain bisa menurunkan kualitas fisik, perempuan yang mengalami menopause rentan terganggu mentalnya.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Natalia Widiasih Raharjanti SpKJ(K) MPd.Ked.

Ia menjelaskan, saat masa menopause perempuan mengalami perubahan hormon yang mengakibatkan stres. 

"Karena itu penting untuk perempuan bisa mengelola stres yang dialami ketika menopause," kata dia saat ditemui di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023).

Perubahan biologis terjadi akibat perubahan hormonal yang ditandai dengan peningkatan FSH dan LH serta penurunan estrogen dan progesterone. 

Kondisi ini akan memicu berbagai perubahan fisik maupun kognitif. 

Baca juga: Perempuan Perlu Lakukan Persiapan Sebelum Menopause, Apa Saja?

Pada aspek kognitif, estrogen memiliki sifat neuroprotektif melalui berbagai mekanisme, seperti mengatur tumbuhnya sel saraf dan mencegah kematian sel. 

Penurunan kadar estrogen akan menyebabkan penurunan pengaruh neuroprotektif sehingga terjadi kematian sel saraf di otak yang lebih sering dan lebih banyak. 

Hal ini akan menimbulkan penurunan performa ingatan dan kesulitan dalam berkomunikasi.

Gangguan kognitif ini berpotensi menimbulkan distress.

Selain itu, seorang dengan menopause dapat memiliki gangguan psikologis

Beberapa faktor yang memengaruhi kemunculan dan berat dari gangguan psikologis seperti adanya riwayat gangguan psikologis sebelumnya, status sosioekonomi, berbagai peristiwa hidup, gaya hidup merokok, dan sikap dan pandangan terhadap menopause.

Juga ada perubahan sosial yang terjadi pada orang dengan menopause, seperti munculnya fenomena empty nest syndrome, yaitu anak yang sudah tidak tinggal bersama orang tua, stabilitas finansial dan pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat kemandirian dan keinginan untuk mandiri, kekerasan terhadap orang tua, perubahan gairah seksual, kesendirian dan perasaan sendiri, dan tuntutan masyarakat terhadap perempuan itu sendiri. 

"Kondisi ini memicu timbulnya insecurity. Perasaan ini akan menimbulkan negative body image, yaitu perasaan negatif terhadap kondisi dirinya saat ini," tutur dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan