Monkeypox Muncul Lagi di Indonesia,Mungkinkah Mewabah Lagi? Yuk Ingat Kembali Cara Pencegaha
Cacar monyet atau Moneypox (MPox) kembali ditemukan di Indonesia. Mungkinkah penyakit ini mewabah lagi? Yuk mulai jaga diri menceganya.
Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman ungkap temuan ini tidaklah mengagetkan.
Temuan kasus kali ini memang bukan yang pertama.
Sebelumnya, pernah ditemukan kasus konfirmasi Monkeypox pada Agustus tahun lalu.
"Kemudian sekarang Oktober di temukan kembali dalam jeda satu tahun lebih, ini pertama bukan hal mengagetkan," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (18/10/2023).
Selain itu, kata Dicky hal ini menjadi kecenderungan penyakit Monkeypox akan jadi epidemi.
Ini dikarenakan virus Monkeypox menyebar dan tidak diketahui penyebarannya akibat stigma.
Stigma muncul karena sebagian besar penyakit ini menyebar pada laki-laki dengan perilaku berisiko.
"Kasus ini menyebar pada kelompok pria yang memiliki perilaku berisiko tinggi. Seperti melakukan hubungan (seksual) anal. Kontak fisik sangat erat dan amat sangat berisiko," jelasnya.
Monkeypox, menular sejak gejala pertama muncul. Dan bisa berlangsung selama tiga minggu kurang lebih.
"Selain itu membuat kenapa ini menjadi peringatan serius bahwa kecenderungan penyakit seperti ini silent. Artinya menyebar di kelompok yang memang tertutup," papar Dicky.
WHO Nyatakan Cacat Monyet Tak Lagi Jadi Darurat Kesehatan Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mei 2023 ini menyatakan bahwa cacar monyet atau Mpox tidak lagi menjadi 'darurat kesehatan global'.
Pernyataan ini disampaikan hampir tepat setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox itu mulai menyebar ke seluruh dunia.
Laman Channel News Asia WHO menyatakan ini menyusul penurunan jumlah kasus, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers online bahwa ia 'dengan senang hati menyatakan' bahwa dirinya telah menerima saran dari komite darurat WHO tentang Mpox untuk mencabut tingkat kewaspadaan tertingginya.
Pengumuman itu dikeluarkan hanya seminggu setelah WHO mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) juga tidak lagi menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
"Saat keadaan darurat Mpox dan Covid-19 sama-sama berakhir, ancaman gelombang kebangkitan tetap ada untuk keduanya. Kedua virus tersebut terus beredar dan keduanya terus membunuh," kata Tedros.]
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.