Sabtu, 4 Oktober 2025

Modifikasi Gaya Hidup Jadi Cara Cegah PCOS

PCOS diperkirakan merupakan penyakit metabolik yang paling sering dialami wanita usia subur.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan gangguan hormonal yang paling sering dialami oleh wanita usia reproduksi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data epidemiologi memperkirakan sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome atau PCOS dialami oleh lebih dari 116 juta atau sekitar 3,4 persen wanita di seluruh dunia.

PCOS diperkirakan merupakan penyakit metabolik yang paling sering dialami wanita usia subur.

Dr. Dwi Silvia, SpOG(K)-FER,  dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Siloam Sriwijaya di Palembang mengatakan, PCOS ini yang dalam bahasa Indonesianya Sindrom Ovarium Polikistik bukanlah penyakit.

Baca juga: Pola Hidup Sangat Berpengaruh Terhadap PCOS, Ini Penjelasan dr. Ronny Adrian Sp.OG

PCOS merupakan gangguan hormon yang mempengaruhi ovarium atau indung telur dari organ wanita.

"Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk ketidakseimbangan hormon seks wanita, infertilitas atau sulit hamil, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan pertumbuhan rambut berlebihan pada wajah dan tubuh (hirsutisme)," kata Dwi Silvia saat edukasi bertajuk 'Kupas Tuntas PCOS' di Palembang, Kamis (14/9/2023).

Beberapa gejala yang mengindikasikan seorang wanita mengidap PCOS seperti siklus menstruasi tidak teratur bahkan terjadi pendarahan hebat.

Ada pula masalah pada kulit seperti jerawat yang parah pun kelebihan berat badan dan sulit mengendalikannya.

"Namun penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita dengan PCOS akan mengalami semua gejala ini," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Oriza Z., SpOG(K)-FER mengatakan, diagnosis PCOS biasanya dibuat oleh dokter berdasarkan kombinasi gejala, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah untuk mengukur tingkat hormon, dan pemeriksaan ultrasonografi ovarium.

Dikatakannya, PCOS secara umum dapat diketahui setelah tiga tahun, yaitu sejak siklus menstruasi pertama kali dialami para wanita sehingga diperlukan tahap evaluasi jika merasakan sejumlah gejala yang telah disebutkan.

"Namun para wanita tidak perlu khawatir karena saat ini PCOS dapat dicegah dan diobati yang tentunya harus sesuai dengan gejala dan saran dari dokter setelah dilakukan pemeriksaan," katanya.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan selalu lebih baik, selain lebih mudah dilakukan namun juga dapat terhindar dari penyakit pun pada PCOS.

Bagi wanita, yaitu terutama harus memodifikasi lifestyle menjadi lebih baik seperti pola makan yang sehat, istirahat dan olahraga dengan intensitas cukup sekaligus pentingnya mengendalikan stress.

Poin utama pencegahan ini selain memperlancar siklus menstruasi dan mencegah PCOS, sekaligus mencegah penyakit penyakit lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved