Selasa, 30 September 2025

Mengenal Metode Renal Denervation, Bantu Pasien Hipertensi yang Resisten Obat

Jika hipertensi tidak kunjung terkontrol, maka pemberian obat-obatan diperlukan. Namun, sebagian pasien mengalami resisten obat.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Tribun Medan
Ilustrasi hipertensi atau tekanan darah tinggi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal. 

Jika hipertensi tidak kunjung terkontrol, maka pemberian obat-obatan pun diperlukan. 

Namun, sebagian orang masih mengalami kendala tidak mempan atau resisten dengan kombinasi beberapa obat penurunan tekanan darah. 

Jika sudah begini, pasien perlu ditindak menggunakan Teknologi Denervasi Ginjal (Renal Denervation), yaitu prosedur minimal invasif tanpa bedah.

Baca juga: Begadang dan Minum Kopi Bisa Hipertensi, Benarkah? Begini Kata Dokter

Hal ini diungkapkan oleh Heartology Cardiovascular Hospital. Dr. dr. Faris Basalamah, Sp.JP(K). 

Teknologi Denervasi Ginjal ini terbilang canggih. 

Karena menggunakan gelombang radio yang menyasar saraf simpatetik untuk secara aktif mengatur tekanan darah supaya dapat terkendali.

Prosedur ini hanya dengan memasukkan kateter lewat arteri femoralis (arteri besar pada pangkal paha).

Setelah kateter dimasukkan, maka dapat mengeluarkan gelombang radio intens yang diarahkan pada saraf-saraf di sekitar ginjal.

Saraf sekitar ginjal berperan pada mekanisme hipertensi.

Lantas siapa saja yang bisa menggunakan teknologi Renal Denervation ini? 

Menurut dr Faris setidaknya ada tiga kelompok yang bisa melakukan metode ini. 

"Pertama, metode ini dilakukan terutama pada pasien yang sudah tidak mempan dengan kombinasi beberapa obat penurunan tekanan darah," ungkapnya pada media briefing yang diselenggarakan Heartology di Jakarta, Rabu (23/8/2023). 

Kedua, prosedur denervasi ginjal juga efektif membantu pasien hipertensi yang memiliki efek samping dari obat konvensional.

Ketiga, diperuntukkan bagi pasien yang tidak patuh dan kesulitan mengkonsumsi obat hipertensi dalam jangka panjang.

Marketing Director dari Heartology dari Harmeni Wijaya mengungkapkan jika teknologi ini mampu mampu meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi.

Karena dapat menghindari komplikasi yang lebih jauh.

Berupa kerusakan organ-organ tubuh yang penting akibat kasus hipertensi yang tidak tertangani dengan baik.

Keuntungan Renal Denervation

Prosedur ini memiliki banyak keuntungan, antara lain aman untuk ginjal.

Karena dilakukan dalam waktu singkat kurang lebih 1 jam.

"Setelah 1-2 hari rawat inap pasien bisa langsung pulang, tidak memerlukan implan/alat apapun," papar dr Faris.

Renal Denervation sangat efektif untuk menurunkan risiko. Di antaranya seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan penyakit vaskular perifer.

Bahkan bisa menurunkan risiko kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan.

Layanan Renal Denervation ini tersedia di Heartology Cardiovascular Hospital.


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved