Senin, 6 Oktober 2025

Jarang Pakai Tabir Surya Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit

Paparan sinar ultraviolet (UV) dalam waktu yang sangat lama tanpa perlindungan dapat memperbesar risiko terkena kanker kulit.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Well+Good
Upaya meminimalisir efek dari paparan sinar UV. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu faktor risiko kanker kulit adalah paparan sinar ultraviolet (UV) dalam waktu yang sangat lama tanpa perlindungan.

Apabila seseorang jarang pakai tabir surya atau suncreen saat beraktivitas di luar ruangan, maka bisa tingkatkan risiko kanker kulit.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr. Yadi Permana, SpB(K)Onk.

"Apakah jarang pakai suncreen berisiko terkena kanker? Benar," ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Mendadak Muncul Tahi Lalat, Jangan Anggap Sepele, Bisa Jadi Gejala Kanker Kulit

Dr Yadi menyarankan untuk melihat berapa indeks UV lewat aplikasi ketika akan beraktivitas di luar ruang.

"Kalau indeks UV angkanya di atas lima, itu bahaya. Jangan sering terpapar di luar. Itu berarti sinar UV lebih tinggi dan bisa meningkat risiko kanker kulit," papar dr Yadi.

Bila memang harus beraktivitas di luar rumah di saat indeks UV tinggi, maka dianjurkan menggunakan suncreen.

"Jika beraktivitas cukup dianjurkan pakai suncreen dengan perlindungan Sun Protection Factor (SPF) 30 atau kalau ekstrim bisa SPF 50," imbau dr Yadi.

Semakin besar angka SPF maka perlindungannya dari paparan sinar matahari jauh lebih baik.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved