Jumat, 3 Oktober 2025

Secara Global, CDC dan WHO Peringatkan 40 Juta Anak Berisiko Terkena Campak Karena Vaksinasi Rendah

CDC Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada November lalu telah memperingatkan bahwa campak dapat menjadi 'ancaman

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
IMUNISASI ANAK SEKOLAH - Siswa SD Negeri Kaliasin V Surabaya mengikuti pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Kamis (15/10/2020). Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan program imunisasi Measles Rubella (MR) dan Human Papiloma Virus (HPV) untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit campak dan penyakit rahim. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Dewasa yang tidak memiliki kekebalan juga disarankan untuk mendapatkan satu dosis vaksin MMR.

"Ini sangat penting bagi orang yang tinggal di dekat atau bepergian di sekitar wabah, jelas Dr Hoyen.

Selain mendapatkan vaksinasi, tracing dan karantina adalah cara terbaik untuk menghentikan penyebaran campak.

"Campak bisa dicegah dengan vaksinasi. Selain itu, diagnosis dini dan isolasi sangat membantu, sedangkan vaksin untuk semua orang yang memenuhi syarat adalah yang paling penting," kata Souverbielle.

Penurunan tingkat vaksinasi menyebabkan wabah

Bukti menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi harus di atas 95 persen untuk mencegah terjadinya wabah, namun tingkat vaksinasi campak telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Cegah KLB Campak hingga Diare, Kemenkes Ingatkan Pemda Kejar Target Imunisasi Dasar pada Anak-anak

Menurut Sumber Tepercaya CDC, 90,8% anak di bawah usia dua tahun dan 91,9% anak berusia 13 hingga 17 tahun telah menerima vaksin MMR.

Hoyen menduga bahwa tingkat vaksinasi MMR bahkan lebih rendah lagi di wilayah Ohio tempat penyebaran campak.

"Campak adalah virus paling menular yang diketahui dan akan dapat menyebar jika tingkat vaksinasi turun meski dalam jumlah kecil," tutur Dr. Adalja.

Pandemi Covid-19 mempercepat penurunan dalam vaksinasi rutin anak-anak di AS, menciptakan peluang penyebaran penyakit yang dapat dicegah seperti campak.

"Tingkat vaksinasi sayangnya lebih rendah saat ini, sebagian karena efek pandemi Covid-19, yang memungkinkan campak untuk bersirkulasi ulang," jelas Souverbielle.

Begini cara penularan campak

Campak adalah virus yang sangat menular yang ditularkan melalui tetesan cairan pernafasan yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara dan bernafas.

Faktanya itu sangat menular, bahkan 9 dari 10 orang tanpa kekebalan (immunocompromised) akan mengembangkan penyakit jika mereka terpapar virus.

Biasanya dibutuhkan antara 8 hingga 12 hari setelah paparan bagi orang yang terinfeksi, untuk mengembangkan gejala.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved