Gangguan Ginjal
Kasus Gangguan Ginjal Akut, Pakar Farmasi Ingatkan Pentingnya Catat Riwayat Pemakaian Obat
Masih banyak orang yang belum memahami bagaimana cara menyimpan dan mengkonsumsi obat yang benar di rumah.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Choirul Arifin
Kedua, bila dalam keadaan hamil dan menyusui tanyakan obat yang sesuai dengan kondisi anda apakah obat yang aman untuk hamil atau menyusui.
Ketiga, gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya misalkan dikunyah, dihisap dilarutkan atau ditelan dengan alat takar yang diberikan.
Baca juga: Waspada, Patroli Siber BPOM Temukan Ribuan Toko Online Perdagangkan Obat Sirup Berbahaya
Keempat, bila sering lupa minum obat gunakan alat dan atau bantuan untuk membantu mengingatkan..
Kelima, bila terjadi efek yang tidak nyaman segera hubungi apoteker untuk meminta saran.
Si: Simpan Obat yang Benar
Simpanlah obat dengan baik dan benar. Pertama, obat dalam bentuk cair (sirup suspensi, exilir) jangan disimpan dalam lemari pendingin agar tidak membeku kecuali disebutkan dalam etiket atau kemasan obat.
Kedua, sediaan supasitoria harus disimpan di lemari es bukan freezer supaya tidak meleleh..
Ketiga sediaan aerosol atau spray harus dijauhkan dari panas tinggi agar obat tidak meledak.
Keempat, bila ragu atau tidak mengerti tanyakan kepada apoteker atau tenaga kesehatan terdekat.
Kelima, bila ragu atau tidak mengerti tanyakan kepada apoteker atau tenaga kesehatan.
Keenam, bila tidak ada informasi khusus maka obat disimpan dalam suhu 15 sampai 30 derajat terhindar dari cahaya dan kelembaban.
Bu: Buang Obat dengan Benar
Bila obat telah kadaluarsa atau rusak, maka obat tidak boleh diminum. Untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara sembarangan, agar tidak disalahgunakan. Obat dapat dibuang dengan terlebih dahulu dibuka kemasannya, direndam air, lalu direndam di dalam tanah.
Cara membuang obat:
Terlebih dahulu lepaskan etiket atau tutup botol. Kemudian botol dapat dihancurkan supaya wadah tidak disalahgunakan. Untuk kemasan box, dus, dan tube digunting terlebih dahulu untuk selanjutnya dibuang.