Senin, 29 September 2025

Gangguan Ginjal

Kemenkes Sebut Gagal Ginjal Akut Tidak Ada Kaitan dengan Vaksin dan Infeksi Covid-19

Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi COVID-19.

iStock/ matka_Wariatka
Ilustrasi anak demam. Demam jadi salah satu tanda gangguan gagal ginjal akut pada anak. Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi COVID-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi COVID-19.

''Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi COVID-19,'' Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr M Syahril pada keterangan resmi, Rabu (18/10/2022).

Baca juga: Diduga Picu Gangguan Ginjal Akut,  BPOM Melarang Kandungan Zat EG dan DEG Pada Semua Obat Sirup

Ia pun juga menyebutkan hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak.

Meski begitu upaya penelusuran kasus gagal ginjal akut terus dilakukan Kemenkes dengan menggandeng para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.

Penyelidikan epidemologi dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksikasi.

Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk rumah sakit atau sakit.

Baca juga: IDAI: Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Tersebar di 20 Provinsi, Terbanyak DKI Jakarta

"Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,'' kata dr. Syahril lagi.

Sembari menunggu hasil investigasi lanjutan, dr. Syahril menyebutkan telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya gagal ginjal pada anak.

Kenaikan berat badan anak yang drastis dan tiba-tiba bisa menjadi indikasi gangguan ginjal
Kenaikan berat badan anak yang drastis dan tiba-tiba bisa menjadi indikasi gangguan ginjal (iStockphoto/nilimage)

Salah satunya dengan melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gagal ginjal akut pada anak. Lebih lanjut, sebagai bentuk kewaspadaan dini, Kemenkes meminta masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk aktif melakukan pemantauan umum.

Terutama jika ada gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut.

Seperti penurunan volume urine yang dikeluarkan, demam selama 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna.

Baca juga: Kasus Ginjal Akut Misterius Bertambah, Hindari Dulu Konsumsi Parasetamol Sirup Ganti dengan Kompres

''Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,'' imbau dr. Syahril.

Ilustrasi anak minum obat
Ilustrasi anak minum obat (via madeformums)

Selanjutnya, belajar dari kasus yang terjadi di Gambia, Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan obat dengan baik dan benar sesuai dengan resep dokter maupun informasi yang tertera di kemasan obat.

Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa masyarakat lakukan untuk memastikan konsumsi obat dengan benar dan aman bagi tubuh :

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan