Sabtu, 4 Oktober 2025

Diabetes Melitus Bisa Sebabkan Kebutaan, Dokter Sarankan Lakukan Skrining Sejak Dini

Pasien diabetes mellitus tipe 1 dan 2 memiliki risiko mengalami Diabetik Makular Edema (DME).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Fitri
Dokter Spesialis Mata Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K)., dalam virtual media briefing PT Bayer Indonesia, Selasa (11/10/2022). 

"Pada akhirnya, DME mampu menyebabkan hilangnya produktivitas hingga pendapatan. Secara sosial pun, DME akan mempengaruhi hubungan dengan keluarga, komunitas, bahkan dengan masyarakat secara luas, sehingga tak jarang penderitanya mengalami stress," tegas Dr. Gita.

Sementara itu, gejala awal saat seseorang menderita DME biasanya diawali dengan penglihatan yang mulai kabur, lalu hilangnya warna kontras yang bisa dikenali mata, hingga akhirnya timbul titik buta.

Baca juga: Diabetes Melitus: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

"Maka, perlu kita pahami apa saja faktor risikonya. Beberapa faktor risiko DME seperti menderita Diabetes Melitus dalam waktu yang sudah panjang, memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterol, obesitas, serta tidak mampu mengontrol gula darah," pungkas Dr. Gita.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan skrining DME, terlebih bagi mereka yang telah memiliki riwayat DM.

Bagi pasien dengan DM tipe 1 direkomendasikan untuk melakukan skrining 3 hingga 5 tahun setelah terdiagnosis DM.

Sedangkan untuk DM tipe 2 perlu dilakukan skrining segera setelah terdiagnosis DM, selanjutnya disarankan untuk melakukan skrining ulang setiap tahunnya.

"Kemudian diagnosis DME ditegakkan setelah ditemukan adanya penurunan tajam penglihatan, gambaran khas pada makula dengan pemeriksaan funduskopi dan adanya penebalan makula yang disertai dengan ditemukannya gambaran penebalan makula pada Optical Coherence Tomography (OCT)," pungkas Dr. Gita.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved