Gejala PTSD, Gangguan Mental yang Buat Penderita Enggan Bicarakan Hal Traumatis

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini gejala PTSD atau Posttraumatic Stress Disorder.

PTSD adalah gangguan kejiwaan yang dapat terjadi pada orang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.

Misalnya, bencana alam, kecelakaan serius, aksi teroris, perang/pertempuran, rudapaksa, ancaman pembunuhan, kekerasan seksual atau cedera serius.

Gejala PTSD yang umum adalah menghindari hal dan tempat yang mengingatkannya pada peristiwa traumatis itu.

Orang yang mengalami PTSD juga cenderung memiliki pemikiran dan suasana hati yang negatif, serta enggan membicarakan hal yang membuatnya trauma.

Secara lengkap, berikut ini gejala PTSD, dikutip dari Psychiatry dan Mayoclinic.

Baca juga: PTSD, Gangguan Kejiwaan yang Dialami Istri Ferdy Sambo, Bisakah Disembuhkan? Ini Penjelasan Psikolog

Gejala PTSD:

PTSD dapat terjadi pada siapa pun.

Gejala PTSD dibedakan menjadi empat kategori berikut:

1. Intrusion:

Intrusion adalah gangguan memori yang berkaitan dengan peristiwa traumatis.

- Kenangan menyedihkan yang berulang dan tidak diinginkan dari peristiwa traumatis

- Menghidupkan kembali peristiwa traumatis seolah-olah itu terjadi lagi (kilas balik)

- Mimpi buruk atau mimpi buruk tentang peristiwa traumatis

- Tekanan emosional yang parah atau reaksi fisik terhadap sesuatu yang mengingatkannya pada peristiwa traumatis

2. Penghindaran:

- Mencoba menghindari pemikiran atau pembicaraan tentang peristiwa traumatis

- Menghindari tempat, aktivitas, atau orang yang mengingatkannya pada peristiwa traumatis

- Menolak berbicara tentang apa yang terjadi atau bagaimana perasaan mereka tentang hal itu.

Baca juga: LPSK Sebut Istri Ferdy Sambo Punya Gejala Masalah Kesehatan Jiwa, Bisa Alami PTSD Disertai Depresi

3. Perubahan dalam kognisi dan suasana hati:

- Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis

- Kesulitan mempertahankan hubungan dekat

- Merasa terpisah dari keluarga dan teman

- Ketakutan, kengerian, kemarahan, rasa bersalah atau malu yang berkelanjutan

- Kurangnya minat pada aktivitas yang pernah ia nikmati

- Tidak mampu mengalami emosi positif (kehampaan kebahagiaan atau kepuasan).

4. Perubahan gairah dan reaktivitas:

- Kesulitan mengalami emosi positif

- Merasa mati rasa secara emosional

- Perubahan reaksi fisik dan emosional

- Mudah tersinggung dan memiliki ledakan kemarahan

- Berperilaku sembrono atau merusak diri sendiri

- Menjadi terlalu waspada terhadap lingkungan seseorang dengan cara yang mencurigakan

- Mudah terkejut

- Mengalami masalah konsentrasi atau tidur

- Kesulitan berkonsentrasi

- Iritabilitas, ledakan kemarahan, atau perilaku agresif

- Rasa bersalah atau malu yang luar biasa.

Baca juga: Mengenal PTSD yang Kerap Dialami Penyintas Kekerasan Seksual

Berapa lama penderita PTSD bisa sembuh?

Kebanyakan orang yang mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan dan mengatasi sementara.

Namun, seiring berjalannya waktu dan perawatan diri yang baik, mereka biasanya menjadi lebih baik.

Jika gejalanya memburuk, berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, dan mengganggu kehidupan sehari-hari, ia mungkin menderita PTSD.

Orang yang menderita PTSD dapat mengalami gejala selama berhari-hari, bahkan hingga tiga bulan setelah trauma.

Namun, ada juga yang baru sembuh setelah bertahun-tahun.

Selain masalah traumatis, PTSD juga dapat terjadi pada orang-orang dengan kondisi seperti depresi, penggunaan zat, masalah memori dan masalah kesehatan fisik dan mental lainnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait PTSD