Sabtu, 4 Oktober 2025

Ada Kandungan Krimer dan Gula, Ini Bahayanya Kental Manis Saat Dijadikan Pengganti Susu Formula

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru ungkap bahayanya susu kental manis (SKM) saat dijadikan penggnati susu formula bagi anak-anak.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
Shutterstock
Ilustrasi susu kental manis. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru ungkap bahayanya susu kental manis (SKM) saat dijadikan penggnati susu formula bagi anak-anak karena SKM berfungsi sebagai pelengkap makanan dan bukan merupakan susu yang baik untuk dikonsumsi secara rutin setiap harinya. 

Selain itu, pemahaman masyarakat mengenai stunting serta makanan bergizi juga masih rendah.

Oleh karena itu, ia berharap hasil penelitian mengenai gizi dan konsumsi kental manis pada balita dapat menjadi masukan dalam mengatasi persoalan stunting di kota Pekanbaru.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo juga menjelaskan jika WHO telah membuat batasan soal stunting yang tidak lebih dari 20 persen, salah satunya mengukur soal kecerdasan.

"Tapi ingat, yang stunting ini sekarang ini yang diukur adalah stunted. Jadi, tinggi badan vs umur," jelas Hasto.

Kemudian, ia menjelaskan jika stunting memiliki tiga konsekuensi, yakni, pendek, dimana stunting pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting.

Lalu, kemampuan intelektualnya kurang atau perkembangannya terganggu, tidak optimal, serta prospek di hari tua sudah mulai muncul sakit-sakitan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved