Kamis, 2 Oktober 2025

6 Penyakit yang Sering Terjadi di Musim Penghujan, dari Diare hingga Leptospirosis

Berikut 6 penyakit yang sering terjadi di musim penghujan. Mulai dari diare hingga leptospirosis.

Editor: Inza Maliana
pexels.com/Polina Tankilevitch
Ilustrasi sakit 

3. Demam Berdarah

Petugas PMI Kota Bandung melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan RW 05, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).
Petugas PMI Kota Bandung melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan RW 05, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Saat musim penghujan, tempat perindukan nyamuk tersebut meningkat.

Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu.

Genangan air itu yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Untuk itu masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya disertai tanda-tanda perdarahan, maka harus segera dibawa ke sarana kesehatan.

Baca juga: Penyakit Tiroid Jangan Disepelekan, Kenali Gejalanya dan Diagnosis Lebih Dini!

4. Leptospirosis

Waspada Penyakit yang Sering Menyerang saat Musim Hujan
Waspada Penyakit yang Sering Menyerang saat Musim Hujan (Kompas.com)

Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira.

Leptospirosis termasuk penyakit zoonosis, yaitu ditularkan melalui hewan.

Di Indonesia hewan penular utamanya adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya.

Pada musim hujan khusuanya ketika banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.

Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia, di mana kotoran dan kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.

Seseorang yang menderika luka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi.

Baca juga: Studi: Remaja dan Anak-anak Berpenyakit Kronis Lebih Berisiko Terkena Covid-19 yang Parah

5. Penyakit Kulit

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved