Rabu, 1 Oktober 2025

Kesehatan

Mengenal 10 Jenis Disabilitas: Intelektual, Penglihatan, Mental hingga Keterlambatan Perkembangan

Mengenal 10 jenis disabilitas: mulai dari intelektual, kemampuan berbicara, penglihatan, pendengaran hingga keterlambatan perkembangan

Penulis: Faishal Arkan
Tangkapan Layar kemenpppa.go.id
Mengenal 10 Jenis Disabilitas 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan lengkap mengenai 10 jenis pada penyakit disabilitas.

Disabilitas merupakan kondisi tubuh atau pikiran yang membuat penyandang kondisi tersebut kesulitan untuk melakukan aktivitas tertentu dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

Dikutip dari disabled-world, disabilitas memiliki tiga dimensi, yakni struktur dan fungsi tubuh, aktivitas, serta partisipasi.

Selain itu, disabilitas memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui.

Adapun beberapa jenis disabilitas tersebut di antaranya masalah intelektual, fisik hingga mental.

Namun, masih terdapat jenis lain pada penyakit disabilitas.

Apa saja jenis tersebut?

Baca juga: Klarifikasi Mensos Risma Usai Minta Penyandang Disabilitas Bicara, Singgung Soal Pengalamannya

Mengenal 10 Jenis Disabilitas
Mengenal 10 Jenis Disabilitas (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca juga: Baru 18 Daerah di Indonesia yang Memiliki Perda tentang Penyandang Disabilitas

10 Jenis Disabilitas

Dilansir laman nds.org.au, berikut 10 jenis disabilitas:

1. Intelektual

Masalah intelektual merupakan kondisi yang muncul pada masa perkembangan (usia 0–18 tahun) yang terkait dengan gangguan fungsi mental, kesulitan dalam belajar dan melakukan keterampilan hidup sehari-hari tertentu serta keterbatasan kemampuan adaptif dalam konteks lingkungan masyarakat jika dibandingkan dengan orang lain pada usia yang sama.

Hal tersebut meliputi down syndrome, tuberous sclerosis, sindrom cri-du-chat.

Masalah lain pada intelektual penderita yakni, specific learning/Attention Deficit Disorder (ADD) dan Autisme.

Specific learning/Attention Deficit Disorder (ADD) merupakan ketidakmampuan belajar yang mengacu pada sekelompok disabilitas.

Sedangkan, autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif yang melibatkan gangguan dalam kognisi, komunikasi interpersonal, interaksi sosial dan perilaku (khususnya perilaku obsesif, ritualistik, stereotipik, dan kaku).

2. Fisik

Disabilitas fisik mencakup gangguan sistem neuromuskuloskeletal, misalnya efek paraplegia, quadriplegia, distrofi otot, penyakit neuron motorik, gangguan neuromuskular, palsi serebral, tidak adanya deformitas anggota badan, spina bifida, radang sendi, gangguan punggung, ataksia, pembentukan atau degenerasi tulang, serta skoliosis.

3. Cedera Otak

Cacat yang timbul dari kerusakan otak yang didapat setelah lahir, yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, fisik, emosional atau independen.

Selain itu, cedera otak dapat disebabkan karena kecelakaan, stroke, tumor otak, infeksi, keracunan, kekurangan oksigen atau penyakit saraf degeneratif.

4. Neurologis 

Neurologis merupakan gangguan sistem saraf yang terjadi setelah lahir, seperti epilepsi dan demensia organik, serta kondisi seperti multiple sclerosis dan penyakit Parkinson.

5. Tunanetra-rungu (sensorik ganda)

Mengacu pada gangguan sensorik ganda yang terkait dengan pembatasan parah dalam komunikasi, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Tunanetra-rungu bukan hanya gangguan penglihatan dengan gangguan pendengaran, atau gangguan pendengaran dengan gangguan penglihatan.

Akan tetapi, Tunanetra-rungu merupakan kecacatan unik yang membutuhkan komunikasi dan praktik pengajaran yang berbeda.

6. Penglihatan

Masalah penglihatan meliputi kebutaan dan gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan keterbatasan dalam komunikasi, mobilitas, serta dalam kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

7. Pendengaran

Masalah pendengaran meliputi tuli, serta gangguan pendengaran lain.

8. Kemampuan Berbicara

Masalah pada kemampuan berbicara meliputi, penderita tidak dapat berbicara dengan normal seperti orang pada umumnya

9 Mental

Penyandang disabilitas mental mengalami keterbatasan akibat gangguan pada pikiran atau otak, yang dapat mengganggu fungsi pribadi dalam aktivitas sosial normal.

Disabilitas mental didasarkan pada gangguan kesehatan mental, seperti diagnosis  skizofrenia, gangguan afektif, gangguan kecemasan, perilaku adiktif, gangguan kepribadian, stres, psikosis, depresi dan gangguan penyesuaian.

10. Keterlambatan Perkembangan

Masalah keterlambatan dalam perkembangan biasanya menyerang anak-anak berusia 0–5 tahun di mana kondisi telah muncul pada periode perkembangan awal.

Baca juga: Hari Disabilitas Internasional 2021, Berikut Kumpulan Link Twibbon, Tema, Sejarah Hingga Logonya

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar disabilitas

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved