Waspadai Dampak Perubahan Cuaca pada Kesehatan Kulit dan Rambut
Perubahan cuaca ekstrem, peningkatan paparan sinar UV, dan perubahan habitat memicu sejumlah masalah pada kulit maupun rambut.
Kemudian, dalam laporan lain, Hiransuthikul et al. menemukan 515 (66,3%) penyintas tsunami dengan trauma luka didiagnosis dengan infeksi kulit dan jaringan lunak, yang terbanyak karena spesies Aeromonas.
4. Cuaca Ekstrem
Anak-anak di kota Jacobabad, mengalami masalah kulit serius seperti sunburn (kulit terbakar) yang kemudian terjadi komplikasi akibat infeksi akibat hygiene yang buruk.
Anak-anak dan dewasa juga mengalami biang keringat. Tidak sedikit kasus heat stroke, yaitu kondisi yang terjadi akibat overheating (badan terlalu panas), biasanya terjadi akibat suhu di atas 40 derajat.
Di Jacobabad, Pakistan suhu dapat mencapai 52 derajat celcius.
5. Pemanasan Global dan Kulit Menular
Perubahan lingkungan karena pemanasan global dapat mengubah pola dan dinamika penyakit.
Seiring dengan globalisasi dan pergeseran demografis, perubahan iklim akan menjadi salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi wabah patogen di masa depan.
Iklim yang memanas akan mendorong penyakit yang sebelumnya terbatas di dataran rendah dan daerah tropis menjadi terdapat di dataran tinggi.
Mengobati wabah penyakit, potensi resisten terhadap antimikroba, akan menjadi tantangan untuk profesional kesehatan termasuk dokter kulit.
Kekeringan dapat menyebabkan masalah kulit.
Misalnya kekurangan air untuk kebersihan pribadi dapat menyebabkan penyakit kulit seperti kudis dan impetigo (infeksi bakteri kulit).
6. Paparan Sinar Matahari Terhadap Rambut

Paparan sinar matahari menyebabkan rambut menjadi kering, tekstur permukaan kasar, kilau berkurang, kekakuan dan kerapuhan rambut, serta perubahan warna.
Pada pemeriksaan mikroskop elektron rambut yang terkena sinar matahari menunjukkan pecahnya lapisan luar kutikula atau bahkan disintegrasi seluruh lapisan kutikula dan terjadi pemisahan pada ujungnya.
Kerusakan protein dan lipid pada kutikula serat rambut disebabkan oleh UVA dan UVB. Perubahan merugikan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari ditingkatkan oleh kelembapan, sehingga rambut peselancar, yang terkena sinar matahari dan terkena air asin, sering rusak dan warna rambut menjadi berubah.
Hilangnya warna rambut disebabkan oleh kerusakan granula melanin. Perubahan warna lebih sering terlihat pada rambut merah dan orang berambut pirang karena pheomelanin lebih sensitif terhadap degenerasi daripada eumelanin.
Rambut putih dan uban bahkan lebih rentan. Rambut cokelat cenderung menjadi kemerahan sedangkan rambut pirang/putih berkembang menjadi kuning.
Sehingga kerusakan lebih minimal terjadi pada rambut hitam seperti rambut Indonesia.