Senin, 29 September 2025

Mitos atau Fakta, Stres Dapat Membuat Sakit Kepala? Begini Penjelasannya

Ada beberapa data yang menunjukkan jika psikis punya pengaruh pada sakit kepala. Di antaranya seperti insomnia yang merupakan gangguan fisik.

Freepik
Ilustrasi migrain. Mitos atau Fakta, Stres Dapat Membuat Sakit Kepala? Begini Penjelasannya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian masyarakat beranggapan jika pikiran yang stress dapat memengaruhi kesehatan fisik.

Salah satunya adalah sakit kepala. Hal ini diungkapkan oleh Country Medical Lead Bayer Consumer Health, Bayer Indonesia, dr Riana Nirmala Wijaya.

Meskipun belum ada penelitian langsung. Namun, ada beberapa data yang menunjukkan jika psikis punya pengaruh pada sakit kepala. Di antaranya seperti insomnia yang merupakan gangguan fisik.

Kata dr Riana, sakit kepala karena insomnia mencapai 50 persen. Artinya 5 dari 10 masyarakat yang mengalami insomnia dapat berisiko sakit kepala.

Namun, gangguan psikis lebih besar lagi. Gangguan kecemasan ternyata memberikan pengaruh sakit kepala hingga 80 persen. Bisa dikatakan 8 dari 10 orang yang alami gangguan kecemasan berakibat sakit kepala.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Sakit Kepala Dibawa ke Rumah Sakit? Berikut Penjelasan Dokter

Baca juga: Berikut Jenis-jenis Sakit Kepala yang Perlu Diketahui Agar dapat Ditangani Secara Tepat

Baca juga: Manfaat Vitamin Terhadap Kesehatan Tubuh, Penuhi Kebutuhan Nutrisi hingga Tingkatkan Imun

Ini membuktikan jika faktor psikis punya pengaruh yang lebih besar. Bahkan ada penjelasan secara ilmiah.

"Faktor stres memengaruhi pertahanan tubuh. Otak, syaraf nyeri, sangat dipengaruhi oleh hormon stres. Sudah banyak pembuktiannya. Bisa ditarik kesimpulan faktor stres sangat memengaruhi," ungkapnya dalam konferensi pers Kampanye Edukasi “Indonesia Bangkit Gak Pake Lama” Bersama Saridon Extra, Sabtu (23/10/2021).

Oleh karena itu dr Riana pun memberikan beberapa tips cepat untuk meredakan sakit kepala.

Pertama, konsumsi air putih minimal 2 liter perhari. Jangan malas untuk bergerak. Minimal lakukan olahraga selama 30 menit perhari.

Selain itu selama penerapan new normal harus ada hal baru yang diperhatikan. Yaitu penggunaan masker, jangan terlalu ketat di kepala.

Dianjurkan penggunaan masker menyesuaikan bentuk wajah. Dan yang terpenting istirahat cukup minimal 7 jam sehari. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan