Tips Kesehatan
8 Cara Mudah Mencegah Heartburn dan Asam Lambung: Dapat dengan Mengurangi Konsumsi Kopi
Cukup dengan mengubah kebiasaan pola makan dan cara tidur dapat mengurangi gejala asam lambung dan heartburn.
TRIBUNNEWS.COM - Simak cara mencegah heartburn dan asam lambung di dalam artikel ini.
Asam lambung kondisi di mana asam dalam lambung didorong ke kerongkongan, yang merupakan tabung yang membawa makanan dan minuman dari mulut ke lambung.
Sedangkan Heartburn adalah kondisi dada yang terasa perih dan panas seperti terbakar.
Biasanya beberapa orang sering mengonsumsi obat komersial seperti omeprazole untuk mencegah asam lambung.
Namun, asam lambung juga bisa terjadi karena gaya hidup yang kurang sehat.
Cukup dengan mengubah kebiasaan pola makan dan cara tidur dapat mengurangi gejala asam lambung dan heartburn.
Selain itu, masih banyak cara lain untuk mencegah heartburn dan asam lambung.
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Dikonsumsi untuk Kurangi Asam Lambung Berlebih
Baca juga: 11 Makanan yang Dapat Menyebabkan Heartburn: Mulai dari Daun Mint hingga Susu
Dikutip dari Healthline.com, berikut beberapa cara mencegah heartburn dan asam lambung.
1. Jangan makan berlebihan
Cincin yang dikenal sebagai sfingter esofagus pada kerongkongan bagian bawah, bertindak sebagai katup.
Hal itu seharusnya mencegah isi asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Jangan makan dalam waktu tiga jam sebelum tidur
Orang yang mengalami asam lambung, umumnya disarankan untuk menghindari makan dalam waktu tiga jam sebelum tidur.
Sebuah studi observasional menemukan bahwa makan menjelang waktu tidur dikaitkan dengan gejala asam lambung yang jauh lebih besar ketika orang akan tidur.
Namun, hal itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
3. Kurangi konsumsi kopi
Suatu studi menjelaskan bahwa kopi dapat meningkatkan resiko asam lambung.
Hal itu mungkin terjadi karena adanya kafein di dalam kopi.
Selain itu, minum kopi tanpa kafein telah terbukti mengurangi refluks dibandingkan dengan kopi biasa.
Namun, satu penelitian yang memberi peserta kafein dalam air tidak dapat mendeteksi efek kafein pada lambung, meskipun kopi itu sendiri memperburuk gejalanya.
Temuan ini menunjukkan bahwa senyawa selain kafein mungkin berperan dalam efek kopi pada asam lambung.
Namun, ketika tanda-tanda refluks asam diselidiki lebih lanjut, konsumsi kopi dikaitkan dengan kerusakan asam yang lebih besar di kerongkongan.
Jika kopi membuat perut kurang nyaman, hindari saja atau batasi asupannya.
4, Kurangi konsumsi cokelat
Pasien GERD terkadang disarankan untuk menghindari atau membatasi konsumsi cokelat.
Satu penelitian kecil menunjukkan bahwa mengonsumsi 4 ons (120 ml) sirup cokelat dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah.
Salah satu studi lainnya, menemukan bahwa minum minuman cokelat meningkatkan jumlah asam di kerongkongan, dibandingkan dengan plasebo.
Namun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan kuat dapat dibuat tentang efek cokelat pada gejala asam lambung.
5. Mengunyah permen karet
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet mengurangi keasaman di kerongkongan.
Permen karet yang mengandung bikarbonat tampaknya sangat efektif mengurangi asam lambung.
Temuan ini menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dan peningkatan dalam produksi air liur dapat membantu membersihkan kerongkongan dari asam.
Namun, itu mungkin tidak mengurangi refluks itu sendiri.
6. Hindari konsumsi mint
Peppermint dan spearmint adalah ramuan umum yang digunakan untuk bahan makanan, permen, permen karet, obat kumur dan pasta gigi.
Mereka juga merupakan bahan populer dalam teh herbal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa spearmint dosis tinggi dapat memperburuk gejala refluks asam, mungkin dengan mengiritasi bagian dalam kerongkongan.
Jika mint memperburuk gejala asam lambung, maka hindarilah.
7. Menurunkan berat badan
Diafragma adalah otot yang terletak di atas perut.
Pada orang sehat, diafragma secara alami memperkuat sfingter esofagus bagian bawah.
Diafragma dapat mencegah asam lambung dalam jumlah berlebihan bocor ke kerongkongan.
Namun, jika Anda memiliki terlalu banyak lemak perut, tekanan di perut mungkin menjadi sangat tinggi sehingga sfingter esofagus bagian bawah terdorong ke atas, menjauh dari penyangga diafragma.
Kondisi ini dikenal sebagai hernia hiatus.
Hernia hiatus adalah alasan utama orang gemuk dan wanita hamil memiliki peningkatan risiko refluks dan heartburn.
Beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa kelebihan berat badan di daerah perut meningkatkan risiko refluks dan GERD.
Salah satu studi mendukung hal ini, menunjukkan bahwa penurunan berat badan dapat meredakan gejala asam.
8. Jangan tidur menghadap ke kanan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan dapat memperburuk gejala refluks di malam hari.
Kerongkongan memasuki sisi kanan lambung.
Akibatnya, sfingter esofagus bagian bawah berada di atas tingkat asam lambung saat tidur miring ke kiri.
Saat berbaring miring ke kanan, asam lambung menutupi sfingter esofagus bagian bawah.
Hal ini dapat meningkatkan risiko asam bocor melaluinya dan menyebabkan refluks.
Jelas, rekomendasi ini mungkin tidak praktis, karena kebanyakan orang mengubah posisi mereka saat tidur.
Namun istirahat dengan menghadapa ke kiri mungkin membuat tidur lebih nyaman.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)