Kamis, 2 Oktober 2025

Muncul Virus Marburg Mirip Ebola, WHO: Rasio Kematian hingga 88%

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan akan munculnya Virus Marburg. WHO sebut virus Marburg memiliki rasio kematian hingga 88%.

pexels.com
Deretan virus yang disebabkan kelelawar - Muncul virus baru bernama virus Marburg yang mirip dengan Ebola. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan bahwa virus Marburg memiliki rasio kematian hingga 88%. 

Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg dimulai secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise parah.

Kemudian pada hari ketiga, penderita virus Marburg mulai merasakan diare yang parah, sakit perut dan kram, mual dan muntah.

Diare yang dialami para penderita virus Marburg bisa bertahan selama seminggu.

Kemunculan pasien pada fase ini digambarkan sebagai fitur 'seperti hantu', mata yang dalam, wajah tanpa ekspresi, dan kelesuan yang ekstrem.

Baca juga: Panglima Hadi Minta TNI-Polri Kerja Keras Bantu Pemerintah Daerah: Virus Itu Tidak Pernah Libur

Baca juga: Vaksinasi dan Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Penentu untuk Memutus Rantai Penyebaran Virus Corona

Ruam non-gatal telah dicatat antara 2 dan 7 hari setelah timbulnya gejala.

Banyak pasien mengalami manifestasi perdarahan berat dalam 7 hari, dan kasus yang fatal biasanya mengalami perdarahan, seringkali dari beberapa area.

Darah segar pada muntahan dan feses sering disertai dengan pendarahan dari hidung, gusi, dan area organ intim wanita.

Pendarahan spontan di tempat tusukan vena (di mana akses intravena diperoleh untuk memberikan cairan atau mengambil sampel darah) bisa sangat merepotkan.

Selama fase penyakit yang parah, pasien mengalami demam tinggi.

Keterlibatan sistem saraf pusat dapat mengakibatkan kebingungan, lekas marah, dan agresi.

Baca juga: Varian Lambda Virus Corona Masuk Jepang Akhir Juli Lewat Bandara Haneda

Baca juga: Epidemiolog Swiss: Virus Mirip SARS CoV-2 Mungkin Sudah Ada Sejak 2013

Bahkan, orchitis atau radang testis juga bisa dialami oleh penderita pada fase akhir atau hari ke-15.

Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara 8 dan 9 hari setelah onset, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.

Cara Mengatasi Virus Marburg

Saat ini belum ada pengobatan yang terbukti untuk mengatasi penyakit virus Marburg.

Namun, kata WHO, berbagai perawatan potensial termasuk produk darah, terapi kekebalan, dan terapi obat saat ini sedang dievaluasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved