Apa Itu Virus Marburg? Berikut Gejala, Diagnosa, dan Pengobatannya
Simak penjelasan mengenai virus Marburg, lengkap beserta gejala, diagnosa, dan pengobatannya.
- Pendarahan besar dengan disfungsi organ.
Baca juga: Penasihat WHO Optimis Wabah Virus Marburg Mirip Ebola di Guinea Dapat Dibendung
Baca juga: Kasus Virus Marburg Ditemukan di Afrika Barat, Picu Demam Berdarah dan Cepat Menular
Diagnosa dan Pengobatan Virus Marburg
Sulit untuk membedakan secara klinis penyakit virus Marburg dari penyakit menular lainnya seperti malaria, demam tifoid, shigellosis, meningitis, dan demam berdarah virus lainnya.
Pemeriksaan bahwa gejala yang dialami disebabkan oleh infeksi virus Marburg dapat menggunakan metode diagnostik berikut:
- Antibodi terkait enzim immunosorbent assay (ELISA);
- Tes deteksi antigen;
- Tes netralisasi serum;
- Uji reaksi berantai polimerase transkriptase balik (RT-PCR); dan
- Isolasi virus dengan kultur sel.
Sampel yang dikumpulkan dari pasien merupakan risiko biohazard yang ekstrem dan pengujian laboratorium pada sampel yang tidak dinonaktifkan perlu dilakukan di bawah kondisi penahanan biologis maksimum.
Semua spesimen biologi harus dikemas menggunakan sistem triple packaging saat diangkut secara nasional dan internasional.
Seperti Ebola dan banyak penyakit virus lainnya, belum ada pengobatan khusus untuk penyakit virus Marburg.
Namun, berbagai perawatan potensial termasuk produk darah, terapi kekebalan dan terapi obat saat ini sedang dievaluasi.
Pasien juga bisa diberikan perawatan rumah sakit dengan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dan pertimbangan lain, seperti mengganti darah yang hilang dan mempertahankan suplai oksigen yang baik.
Perawatan ini paling efektif dilakukan di unit perawatan intensif rumah sakit.
Tidak ada pengobatan rumahan untuk mengobati infeksi virus Marburg.
Kebanyakan orang yang mengalami infeksi virus Marburg harus dirawat di rumah sakit di unit perawatan intensif.
(Tribunnews.com/Latifah/Yurika)