Diare hingga Gatal-gatal Pascabanjir Saat Pandemi Covid-19, Bagaimana Mengatasinya?
Perlu diwaspadai munculnya penyakit pasca banjir. Penyakit pasca banjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat setelah banjir.
Editor:
Anita K Wardhani
Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang walaupun tidak terkena langsung dampak banjir.
"Belum lagi sangat sulit dalam kondisi seperti ini protokol Kesehatan tidak bisa dilakukan secara optimal sehingga berpotensi untuk meningkatkan kasus Covid-19 diantara para pengungsi," kata Prof Ari yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dari email yang diterima Wartakotalive.com, Rabu (20/1/2021).
2.Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat memperburuk kondisi masyarakat adalah faktor cuaca, di mana hujan dan angin kencang kadang masih timbul di daerah bencana. Dampak buruk ini terutama dialami oleh bayi, anak-anak, dan orang tua.
Belum lagi lingkungan sekitar banjir yang kotor dengan sampah bertebaran di mana-mana. Genangan air akan mengundang lalat dan kecoa dan hal ini berpotensi mencemari makanan dan minuman kita.
3.Faktor Bakteri
Faktor agen pembawa penyakit yang banyak dijumpai akibat bencana banjir adalah lalat, tikus, bakteri dan kotoran yang menyebabkan tercemarnya air bersih.
Tikus merupakan agen pembawa penyakit leptospirosisyang ditularkan melalui kotoran dan kencing tikus yang bercampur dengan genangan banjir seperti yang sudah saya sebutkan di atas.
Antisipasi
Bagaimana menghindari penyakit-penyakit tersebut diperlukan antisipasi. Berikut antisipasi yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakit pasca banjir
1. Harus dipastikan bahwa kita selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis. Perhatikan kadaluarsa dari makanan yang dikonsumsi baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri
2. Diusahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic, untuk menghindari infeksi usus. Anak-anak harus diajari untuk selalu cuci tangan pakai sabun, tentu orang dewasa harus memberi contoh kapan dan bagaimana mencuci tangan dengan baik,
3. Kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi pasca banjir dengan menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan kotoran khususnya lumpur pasca banjir tersebut. Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman,
4. Untuk anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral apabila terjadi keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari akibat rumah dan lingkungan terkena banjir,
5. Perlu stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit,
6. Anak-anak harus dicegah untuk tidak bermain-main di air banjir baik karena potensi gangguan kesehatan maupun risiko terbawa arus atau tenggelam pada air banjir.