Selasa, 7 Oktober 2025

Tips Kesehatan

Deretan Bahan Kosmetik yang Berbahaya untuk Wanita Hamil, Fungsi: Pencerah hingga Anti Penuaan

Wanita hamil memerlukan perhatian lebih, terutama untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Tribunnews.com
Ilustrasi wanita hamil 

TRIBUNNEWS.COM - Wanita hamil memerlukan perhatian lebih, terutama untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Lantaran tidak hanya untuk sang ibu, kesehatan juga diperlukan untuk perkembangan janin yang dikandung, hingga waktu melahirkan.

Banyak aspek yang perlu diperhatikan, baik istirahat yang cukup, gizi dari makanan yang dikonsumsi, waktu olahraga, bahkan kosmetik yang digunakan.

Khususnya kosmetik, tentu saja tidak dapat sembarang menggunakannya, lantaran harus memerhatikan bahan seta kandungan yang ada di dalamnya.

Seperti diketahui ada bahan-bahan kosmetik yang aman digunakan pada ibu hamil, namun ada juga yang tidak.

Lantas apa saja bahan-bahan kosmetik yang tidak aman digunakan ibu hamil?

Berikut dirangkum Tribunnews.com dilansir dari The Gulf News:

1. Retin-a atau Retinol

Semua bahan ini memiliki nama yang berbeda untuk berbagai bentuk vitamin A.

Retinol sering digunakan dalam krim wajah, gel di bawah mata, dan eksfoliator karena sifat anti-penuaannya.

Sementara jumlah vitamin A yang cukup penting untuk pertumbuhan embrio.

Baca juga: Diklaim Bisa Picu Kontraksi, Burger di Restoran Ini Diserbu Wanita Hamil

Namun beberapa penelitian telah mengaitkan asupan yang berlebihan Retinol dapat menyebabkan malformasi kepala, jantung, otak dan sumsum tulang belakang bayi.

Sehingga untuk menghindari resiko, sebaiknya dihindari.

2. Asam Salicylic atau Salisilat

Asam Salicylic atau Salisilat hadir dalam produk eksfoliasi.

Terutama pada pembersih, serta dalam krim anti penuaan, dan gel atau lotion yang mengobati jerawat dan ketombe.

Namun ada beberapa kekhawatiran tentang efek asam salisilat pada kehamilan.

Lantaran telah dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan intrakranial.

Bentuk asam salisilat topikal yang dijual bebas memang belum terbukti tidak aman, namun diperlukan lebih banyak penelitian.

Anda mungkin lebih suka menggantinya dengan produk yang mengandung asam glikolat, laktat, dan mandelik, memiliki kegunaan mirip dengan asam salisilat.

3. Minyak Esensial

ILustrasi essential oil
ILustrasi essential oil (net/meramuda)

Tidak semua minyak baik untuk kehamilan dan masalahnya juga karena kita tidak tahu seberapa banyak minyak tertentu yang diserap tubuh.

Melati dan clary sage telah diketahui dapat memicu kontraksi pada kehamilan, sage dan minyak rosemary dapat menyebabkan perdarahan, dan rosemary telah terbukti dapat meningkatkan tekanan darah.

Minyak tea tree sangat manjur dan beracun bila tertelan dan efek sampingnya termasuk dermatitis, reaksi obat, penyakit melepuh yang disebut IgA linier, dan efek estrogenik.

Sedangkan minyak rosemary dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kontraksi rahim pada dosis tinggi.

Jika Anda mencoba pijat prenatal atau ingin memanjakan diri sendiri di rumah, pastikan untuk memeriksa apakah minyak esensial yang digunakan benar-benar aman untuk wanita hamil.

4. Sunscreen atau Tabir Surya

Wanita hamil sebaiknya memilih tabir surya yang berbahan dasar alami daripada yang kimiawi.

Di mana yang mengandung filter seperti oxybenzone dan avobenzone, dapat mengganggu hormon.

Ini adalah masalah yang kontroversial, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut telah dikaitkan dengan obesitas pada masa kanak-kanak, ADHD, dan efek perkembangan pada sistem saraf.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan hubungan antara penggunaan tabir surya yang mengandung oksibenzon pada kehamilan dan cacat lahir langka yang disebut penyakit Hirschsprung.

Baca juga: Tips Dokter Reisa Agar Tak Sesat Informasi Seputar Vaksinasi

Baca juga: Cara Mengatasi Kulit Kering Secara Alami, Ikuti 5 Tips Berikut Ini

Lebih baik menggunakan tabir surya mineral yang mengandung zinc oxide atau titanium oxide, yang melindungi dengan memantulkan cahaya dan bersifat hipoalergenik.

Wanita hamil pun sebaiknya harus menghindari terik matahari di tengah hari untuk mencegah kepanasan.

5. Hidrokuinon

Pencerah kulit yang kuat ini mungkin menggoda untuk digunakan.

Terutama jika saat kehamilan wanita mengalami hiperpigmentasi, bintik hitam, atau dark spot alias 'topeng kehamilan'.

Tetapi bahan kosmetik ini sebaiknya dihindari.

Sementara penelitian belum mengaitkan hydroquinone dengan efek samping tertentu.

6. Paraben

Pengawet umum dalam kosmetik, ini dikenal sebagai pengganggu hormon dan mudah diserap ke dalam kulit.

Bahkan begitu banyak produk kosmetik menggunakannya.

Mulai dari sampo hingga pembersih wajah dan make-up yang mengandung paraben.

Menurut sebuah studi tahun 2016 di Journal of Chemistry, paparan prenatal terhadap BPA (sejenis paraben) telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kehamilan dan masa kanak-kanak.

Termasuk keguguran, berat badan lahir rendah, obesitas, gangguan pertumbuhan janin, dan masalah perilaku.

Sementara dilansir dari Elle, Paraben memungkinkan produk kecantikan dapat bertahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

"Produk tersebut juga dapat masuk ke tubuh Anda melalui kulit," jelas Tom Oliver, Ahli Gizi & Personal Trainer.

Pada tahun 2004, sebuah penelitian di Inggris menemukan jejak lima paraben di jaringan payudara dari 19 dari 20 wanita yang diteliti. 

Studi tersebut tidak membuktikan bahwa paraben dapat menyebabkan kanker tetapi mengidentifikasi bahwa paraben mampu menembus kulit dan tetap berada di dalam jaringan.

Paraben dipercaya dapat mengganggu fungsi hormon dengan meniru estrogen. 

Terlalu banyak estrogen dapat memicu peningkatan pembelahan sel payudara dan pertumbuhan tumor, itulah sebabnya penggunaan paraben dikaitkan dengan kanker payudara dan masalah reproduksi.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved