Berita Viral
VIRAL Warganet Protes Ayahnya Divonis COVID, Disebut Salah Kaprah Artikan CVD, Ini Kata Dokter
Warganet memprotes RS yang dianggap salah mendiagnosis COVID-19. Namun, warganet lainnya menyebut ia telah salah kaprah artikan istilah CVD.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warganet memprotes pihak rumah sakit yang menurutnya telah salah mendiagnosis ayahnya menderita corona atau COVID-19.
Dalam unggahannya tersebut, ia juga melampirkan foto Resume Medis IGD milik sang ayah yang mencatat ringkasan pemeriksaan serta diagnosa dari rumah sakit.
Melihat Resume Medis IGD tersebut, tercatat bahwa diagnosa utama ayahnya yaitu CVD.
Protes keras yang awalnya diunggah oleh sebuah akun Facebook itu kemudian viral saat diunggah ulang oleh akun Instagram @dokterparodi pada Selasa (9/6/2020).
Baca: Presiden Tinjau Kantor Gugus Tugas Covid-19
Baca: Pernyataan Sikap Organisasi Profesi Kesehatan Atas Tuduhan Mengambil Keuntungan di Covid-19
Protes dari warganet tersebut menuai banyak komentar saat diunggah ulang @dokterparodi.
Warganet yang memprotes itu disebut-sebut telah salah kaprah mengartikan singkatan CVD.
"Senyum2 simpul.. CVD bkn singkatan dr covid.. beda. Btw, tulisan dokternya jelas dan bagus," tulis akun @marola_kartika.
"Itu Cvd bukan covid loh ahha," kata akun @ikaarrizka.
Penjelasan Dokter
Hingga saat ini, belum diketahui kebenaran dari unggahan akun Facebook tersebut.
Menurut penelusuran Tribunnews.com, akun maupun unggahannya itu kini sudah tidak ditemukan.
Namun, terlepas dari itu, Dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, dr. M. Fiarry Fikaris membenarkan bahwa CVD berbeda dengan COVID-19.

Menurut Fiarry, CVD merupakan Cardiovascular Disease.
Sementara COVID-19 adalah singkatan dari Coronavirus Disease-19.
Fiarry menjelaskan, CVD merupakan jenis-jenis penyakit yang terjadi di jantung dan pembuluh darah.
"CVD itu Cardiovascular Disease, atau penyakit jantung dan pembuluh darah," terangnya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (10/6/2020) siang.
Fiarry menyebutkan, contoh penyakit CVD di antaranya yaitu hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, henti jantung, dan sebagainya.
Baca: Nyeri Dada Tak Selalu Disimpulkan Penyakit Jantung, Ketahui Masalah kesehatan dengan Gejala Tersebut
Baca: Waspada Penyakit Metabolik Selama Di Rumah Saja Akibat Pandemi Covid-19
Menurut Fiarry, CVD merupakan satu di antara penyebab kematian yang sering terjadi.
"Memang CVD adalah salah satu penyebab kematian yang paling sering, jadi ya wajar saja jika ada pasien meninggal disebabkan CVD," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fiarry menjelaskan, umumnya CVD disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Di antaranya yaitu kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan tidak rutin berolahraga.
"Secara umum, penyebab CVD terbanyak adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, makanan tinggi kolesterol, dan tidak rutin berolahraga," jelasnya.
Untuk mencegahnya, menurut Fiarry, masyarakat harus menerapkan gaya hidup sehat.
Viral di Media Sosial
Protes keras dari seorang warganet pada pihak rumah sakit yang ia sebut telah salah mendiagnosis penyakit sang ayah, viral di media sosial.
Menurutnya, diagnosa dokter tersebut tak sesuai dengan penyakit yang diderita sang ayah.
Ia pun menduga pihak rumah sakit asal-asalan memvonis COVID-19 pada setiap pasien yang meninggal dunia di rumah sakit.
"Kebusukan RS.
Bokap gw sakitnya apa di diagnosa nya covid.
Intinya yg meninggal di RS langsung di vonis covid.
Angka kematian covid yg meningkat mungkin bukan karena covid melainkan data asal dari RS," tulisnya melalui akun Facebook pribadinya.
Baca: VIRAL Pasien Tumor Otak Dimakamkan dengan Protap Covid-19, Ahli Hukum: Keluarga Punya Hak Diberitahu
Sementara itu, ia juga mengunggah sebuah Resume Medis IGD yang mencatat diagnosa sang ayah.
Dalam Resume Medis IGD tersebut, tercatat bahwa pasien masuk pada 17 Mei 2020 dan keluar pada 18 Mei 2020.
Selanjutnya, tertulis bahwa diagnosa utamanya yaitu CVD dan diagnosa sekundernya di antaranya penurunan kesadaran.

Unggahannya tersebut kemudian viral dalam unggahan akun Instagram @dokterparodi, yang diunggah Selasa (9/6/2020) kemarin.
Hingga Rabu (10/6/2020) siang, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 5.000 orang.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)